Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Acuhkan Bulan Bahasa

18 Oktober 2018   10:36 Diperbarui: 18 Oktober 2018   14:27 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Willy penasaran. "Sampai sekarang?"

"Tidak lagi," tukas Sabda. "Kita ke dangau. Gelas-gelas kopi sudah menanti kita di situ. Di sini kopi cepat dingin."

"Betul," desis Sam. Uap menyembur dari mulutnya. "Dingin sekali."

Mereka kembali berjalan di atas rerumputan.

Setiba di dangau, Sam dan Willy tumbang. Mereka berbaring di lantai dangau. Bilah-bilah bambu yang terpasang tengkurap dan berjajar rapi langsung berkeriut menyambut tubuh mereka. Hanya Sabda yang berbeda. Ia berbaring di atas rumput. Kepalanya berbantal tangan.

Seruan Willy mengejutkan Sabda. "Ada sinyal!"

Sabda mencebik. "Kamu pikir karena kita di kampung terpencil lantas nirsinyal?"

Willy mengangguk. "Tadi tidak ada sinyal."

"Apakah kamu akan sekarat kalau bercerai dengan gawai dalam sehari?" tanya Sabda.

Mata Willy mendelik, bibirnya mencebik. "Bukan begitu. Aku harus menyapa kekasihku. Menanyakan pagi ini dia sedang apa, mengingatkan agar dia tidak lupa sarapan, dan meminta supaya dia tetap cinta kepadaku."

Sabda bangkit dan duduk memeluk lutut. "Sam mendengkur." Ia tertawa melihat Sam terlelap dan dengkurnya meningkahi cericit burung. "Kamu tidak main medsos lagi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun