Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebaiknya 55% Pembelajaran Bahasa Jerman Dilakukan secara Digital

6 September 2022   11:57 Diperbarui: 6 September 2022   12:05 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran digital (Sumber foto: belajar.kemdikbud.co.id).

Sejauh kita memasuki Tahun Pelajaran (TP) 2022/2023 ini, pelaksanaan kurikulum merdeka masih belum ideal. Jika saat ini, kita membuat rasio perbandingan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran digital, maka rasionya adalah 55:45. Rasio 55:45 berarti 55% adalah pembelajaran tatap muka, sisanya 45% adalah pembelajaran digital. 

Rasio pembelajaran 55:45 adalah rasio pembelajaran yang belum ideal. Karena rasio ini didominasi oleh pembelajaran tatap muka dan sedikit mengabaikan pembelajaran digital. Rasio ini tidak membuat guru dan siswa tampak mandiri.

Rasio pembelajaran ideal adalah rasio 45:55. Artinya 45% pembelajaran tatap muka, sedangkan bagian yang lebih besar adalah 55% pembelajaran digital. Rasio pembelajaran ideal didominasi oleh pembelajaran digital, tetapi tetap menekankan pembelajaran tatap muka dengan prosentasi yang tidak tinggi. Dengan itu, para guru dan siswa lebih terlihat mandiri.

Untuk mencapai rasio pembelajaran ideal, keterampilan digital diperlukan. Untuk itu kita membutuhkan proses dan waktu. Proses menggapai keterampilan digital dari guru dan siswa membutuhkan pelatihan dan bimbingan. Sedangkan waktu yang dibutuhkan ialah minimal 3 tahun dari sekarang. 

Hal itu berarti diperkirakan tahun 2025, barulah Kurikulum merdeka dapat berlangsung secara ideal dengan menggunakan rasio pembelajaran 45:55, sebagai rasio pembelajaran ideal yang kita semua harapkan.

Kurikulum merdeka belajar dan merdeka mengajar pada intinya menuntut satu hal dari para guru dan para siswa yakni keterampilan digital. Dalam konteks pandemi Covid-19, keterampilan digital diperoleh dari pembelajaran mandiri dan bimbingan terpimpin. Lebih dari itu keterampilan digital diperoleh dari pengalaman berinovasi digital. Pengalaman dan pengetahuan digital membuat orang menjadi profesional secara digital.

Sesungguhnya keterampilan digital dimengerti dalam makna yang lebih luas dari sekedar kemampuan menggunakan sarana digital di dunia maya. Tetapi keterampilan digital menyangkut hasil-hasil penciptaan, kreativitas dan inovasi digital yang berguna bagi kesejahteraan bersama dan dapat diakses oleh semua pengguna.

Keterampilan digital memiliki batasan moral. Artinya hasil inovasi, kreativitas dan penciptaan digital dibatasi oleh norma-norma hidup bersama.

Tiga prinsip penting yang harus saya utamakan dalam keterampilan digital dalam pembelajaran bahasa Jerman adalah:

1. Keterampilan digital dikembangkan demi kebaikan umum, mengoperasikan keterampilan digital prinsip kejelasan dan keadilan, terutama para pengguna harus memahami istilah dan data pribadi digunakan,

2. Semua harus menghormati hak-hak privasi dan keterampilan digital didasarkan pada perubahan yang luas untuk pendidikan di mana pengajaran harus direformasi untuk memanfaatkan sumber daya digital, dan siswa harus belajar keterampilan digital dan perspektif kritis online,

3. Jangan mendapatkan kekuatan otonom untuk melukai, menghancurkan dan menipu manusia.


Guru bahasa Jerman minimal harus menyiapkan perangkat mengajar secara digital untuk dapat diakses oleh para siswa. Perangkat mengajar harus memenuhi tuntutan batasan moral dan dapat menyukseskan pembelajaran mandiri melalui media-media online.

Reaksi positif atas pembelajaran yang menekankan inovasi digital yang saya lakukan sejauh ini amat memuaskan. Modul-Modul bahasa Jerman di Belajar Mandiri Bahasa Jerman Hingga Tingkat A2 dapat diakses dan didownload sebanyak lebih dari 5000 kali. Hal ini berarti jumlah Modul-Modul yang berhasil diprint out oleh para pembelajar amat memuaskan. 

Berbagai tanggapan para pengguna Modul saya terus berdatangan setiap hari. Mereka umumnya mengucapkan terima kasih dan mengatakan bahwa Modul-Modul saya berguna. Halangan utama dari pembelajaran digital adalah fasilitas digiatal yang dimiliki para siswa dan guru masih minim. 

Beberapa siswa tidak punya akses internet. Beberapa dari antara mereka menunggu pembelajaran tatap muka karena keterbatasan fasilitas dan biaya. Kesulitan mendownload perangkat mengajar sejauh ini ialah keterbatasan biaya dan fasilitas. 

Hanya dengan HP Android, banyak perangkat mengajar tidak bisa didapatkan oleh beberapa siswa. Jadi mereka harus berkolaborasi untuk mendapatkan bahan-bahan belajar digital. Jadi yang terpenting dalam kurikulum merdeka adalah inovasi dan kolaborasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun