Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Urgensi Matra Cyber TNI

28 Mei 2025   10:17 Diperbarui: 28 Mei 2025   13:26 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto edi abdullah sumber foto edi abdullah creating by ai

Beberapa sernagan Cyber Sudah pernah tercatat menimpah Pemerintah Indonesia terbaru Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Yang berada di Surabaya akhirnya diretas Hacker yang mengakibatkan dampak dimana 282 Unit Pelayanan Publik baik Pemerintah Pusat maupun Daerah pada akhirnya mengalami gangguan dalam Pelayanan Publik.Bahkan Peretas meminta uang tebusan sebesar Rp 131 Miliar Rupiah.

Serangan Ransomware yang dilancarkan Hacker tentunya membuat Publik indonesia terkejut, Menurut Situs Wikipedia Ransomware adalah perangkat teknologi dimana perangkat perusak dirancang untuk menghalangi akses kepada sistem komputer atau data dengan cara melakukan enskripsi data dan uang tebusan menjadi jaminan untuk mengembalikan kembali datai yang telah di enskripsi.

Serangan Ransomware pada Pusat Data Nasional Indonsia beberapa waktu lalu adalah sebuah kebobolan besar yang tentunya cukup berbahaya jika hal ini tidak mampu diantisipasi secara baik, apalagi saat ini Pemerintah sudah mengarahkan sistem aplikasi saat ini menjadi sistem aplikasi yang terintegrasi pada satu data.Namun diretasnya Pusat Data Nasional (PDN) membuka mata dunia dan anak bangsa ini bagaimana sistem pertahanan data Indonesia masih sangat rapuh sehingga sangat muda dibobol oleh pihak-pihak tertentu yang menguasai seluk beluk perkembangan Program dan teknologi.

Tak bisa dipungkiri salah satu model peperangan saat ini dengana memanfaatkan social media adalah perang propaganda yang merupakan upaya sistematis untuk mempengaruhi pandangan, sikap, dan tindakan publik atau lawan melalui informasi yang bias, direkayasa, atau manipulatif. Tujuan utama perang propaganda adalah membentuk persepsi dan opini masyarakat atau musuh agar sesuai dengan kepentingan pihak yang menyebarkan propaganda

Perang propaganda pernah terjadi di Irak Dimana Amerika serikat melakukan propaganda bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal dan hingga hari ini belum pernah terbukti, dan terlihat Dimana senjata pemusnah massal tersebut, saat ini tentunya perkembangan social media yang begitu cepat membuat Border Batasan negara tidak berlaku lagi.

Propaganda melalui social media terkadnag menjadi alat untuk menciptakan kerusuhan dan konflik social didalam sbeuah Negara, dan hal ini tidak terlepas dari operasi inteligen pihak asing dalam menciptakan konflik yang membuat keamanan sebuah negara menjadi hancur lebur

Kini tentunya mengantisipasi perang modern termasuk perang Propoganda yang tidak terbatasi oleh Border sebuah negara maka pembentukan pasukan TNI matra Cyber Sudha tepat, sebagai Respon menghadapi model peperangan yang bertranformasi cukup pesat seiring dnegan kemajuan peradaban dibidan AI (artificial Intelligence), namun tentunya kita berharap Pasukan matra Cyber ini akan di isi oleh sosok-sosok Prajurit yang memang menguasai teknologi bukan sebaliknya merekrut sosok hanya karena penapilan Fisik semata karena Pasukan Cyber sejatinya adalah mereka yang memiliki kemampuan mumpuni dibidang Teknologi maupun Artificial Intelligence.

Penulis

Edi abdullah/widyaiswara LAN RI

alumni TOT Taplai LEMHANNAS RI/ANGKATAN II TAHUN 2024

Peserta International Webinar "Shaping Peace Togehteher to build a culture of peace among southeast asia nations"yang diselenggarakan IPCRA/IKA UNHAN/APPRA Tahun 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun