Mohon tunggu...
Yetero Hulu
Yetero Hulu Mohon Tunggu... Insinyur - Yetero Hendikus Hulu

Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pangan 2019: Kecil tapi Sangat Penting dan Berharga

30 Oktober 2019   21:31 Diperbarui: 30 Oktober 2019   21:28 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia yang merupakan salah satu negara agraris di dunia sangat berpengaruh bagi semua rantai perekonomian dunia. Hal itu dapat kita lihat sendiri, dimana hampir semua bahan baku mentah untuk keperluan berbagai di negara mengandalkan hasil pertanian kita atau dengan kata lain mereka hanya berharap bahan mentah yang akan kita ekspor bagi mereka. Akan tetapi, tidak semua mereka yang berharap kepada kita melainkan kita juga berharap besar pada mereka dikarenakan kebutuhan bahan pangan di negara yang sangat kita cintai ini sangat kurang, dimana untuk mencukupi kebutuhan atau makanan pokok warga Indonesia yang totalnya sudah mencapai kurang lebih 270 juta jiwa. Hal ini yang semakin memberatkan pemerintah Indonesia, yang dimana makanan pokok masyarakat kita salah satunya yaitu beras dan gandum. Namun, disayangkan makanan pokok tersebut masih saja kita impor dari negara lain. Sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor beras Indonesia dari Negeri Gajah Putih mencapai 780 ribu ton dengan nilai US$ 377,75 juta. Impor beras tersebut setara dengan 36,45% dari total impor beras yang mencapai 2,14 juta ton dengan nilai US$ 933 juta. Volume impor tersebut merupakan salah satu impor terbesar yang pernah dilalukan Indonesia. Bukan hanya itu, Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa negara kita merupakan negara ke-2 terbesar yang mengimpor gandum. Kejadian ini sebenarnya dapat menjadi peluang bagi para petani dimana mereka dapat mengusahakan atau membudidayakan tanaman seperti gandum dan beras yang sekarang menjadi makanan pokok di Indonesia. Hal itu tidak menutup kemungkinan Indonesia dapat mengurangi pengimporan beras dan gandum, dimana negara kita merupakan negara yang dikenal dengan tanah surga, dikarenakan kandungan bahan-bahan mineral dan unsur hara sangat melimpah didalamnya.

Kenapa Kita Harus Impor??

Kita tidak bisa mempungkiri bahwa pencapaian negara indonesia di bidang pertanian masih terbilang minim, dikarenakan hasil panen beras di negara kita masih belum mencukupi kebutuhan kita yang makanan pokoknya yaitu beras. Dimana sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki pemikiran bahwa "belum makan kalau tidak pakai nasi" yang artinya mereka belum merasa sudah makan jika tidak memakan nasi, salah satu dari warga Indonesia tersebut yaitu saya sendiri. Oleh karena itu, negara Indonesia terpaksa mengimpor beras dari luar yang dimana untuk memenuhi kebutuhan beras di Indonesia, dan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang menjerit-jerit ingin makan nasi. Akan tetapi, kita tidak bisa menyalah sepenuhnya kepada pemerintah mengapa mereka menghabiskan uang untuk mengimpor beras, tetapi kita harus mendukung program pemerintah untuk membangun pertanian Indonesia semakin jaya tanpa berharap lagi dari negara lain. Selain itu juga kita berharap semoga pemerintah Indonesia melirik para petani dengan semakin memberikan kontribusi dalam bentuk alat-alat pertanian maupun penyuluhan kepada petani. Sehingga, para petani dapat menghasilkan produksi beras diatas target, dan dari itu negara yang kita cintai ini dapat memenuhi kebutuhannya. Selain beras ada juga gandum yang dimana sangat dibutuhkan di Indonesia dalam bentuk olahan jadi yang bahan baku produknya yaitu gandum. Akan tetapi, karena negara kita negara beriklim tropis maka gandum sangat sulit tumbuh di Indonesia yang dimana gandum sendiri merupakan tanaman yang butuh musim kemarau panjang untuk menghasilkan hasil yang optimal. Oleh sebab itu, Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Universitas Kristen Satya Wacana melakukan penelitian mengenai gandum yang diharapkan dapat akan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan menekan impor dari negara lain. Fakultas Pertanian UKSW mengeluarkan varietas Dewata, Nias, dan Selayar. Dimana varietas-varietas ini telah diuji langsung dan menunjukkan hasil yang optimum. Hal ini sesuai dengan judul artikel ini bahwa gandum dan beras yang berukuran kecil sangat PENTING dan BERHARGA, karena jika hal itu tidak terpenuhi maka kita tau sendiri apa yang akan terjadi di negara INDONESIA yang kita cintai ini.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun