Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

hobi Menulis dan Berkebun Profesi Pustakawan dan wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menjaga Pemilu Supaya Tetap Damai

5 Februari 2024   12:14 Diperbarui: 5 Februari 2024   12:14 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Makin mendekati hari H pencoblosan, Suasana mulai terasa panas dikalangan elit, saling sindir satu dengan yang lain baik dalam bentuk pernyataan ataupun gesture yang memancing lawan politiknya melakukan tindakan yang sama. 

Di satu sisi masyarakat masih adem ayem karena sibuk dengan rutinitas sehari-hari. Apapun gambar partai ataupun caleg yang berjejer di pinggir jalan seakan tidak tersapa oleh para pengguna jalan baik motor maupun mobil. Terkesan masyarakat bersikap apatis namun bukan apatis beneran karena pada hari H Pemilu diharapkan warga tetap berbondong-bondong memenuhi undangan ke tempat pemungutan suara.

Kampanyae terbuka paslon capres-cawapres makin marak dengan mobilisasi massa namun nyaris tidak terdengar adanya konflik horizontal dan bentrok antar pendukung. Kesan damai Pemilu 2024 menandakan masyarakat makin dewasa bahwa pemilu bukan ajang untuk adu kekuatan namun adu gagasan serta aspirasi masyarakat. 

Seolah telah belajar dari pengalaman pada pemilu sebelumnya, seringkali terjadi gesekan baik elit maupun kalangan akar rumput. Perangkat kepanitian pemilu sudah tertata rapi dari pusat sampai petugas TPS, hal itu menandakan kesiapan pemilu 2024. 

Partai politik peserta pemilu juga terus memanasi mesin-mesin politik untuk meraih suara yang optimal bagi partai kecil adalah perjuangan untuk lolos dari batasan parlement treshold. Para kandidat anggota DPD juga terus memanfaatkan ruang publik untuk mengenalkan dirinya, supaya dikenal dikalangan masyarakat dan dipilih menajadi senator untuk mewakili Dapil propinsi masing-masing.

Pemilu 2024 adalah pemilu estafet kepemimpinan, sebagaimana amanat konstitusi bahwa presiden hanya bisa dipilih kembali untuk satu periode. suksesi kepemimpinan yang akan membawa bangsa ini menuju pada masa depan yang lebih baik lagi. 

Konflik diberbagai belahan dunia akibat proses politik yang mengalami kebuntuan jangan sampai menjadi momok di tengah panasnya persaingan menuju kursi RI 1& RI 2. Keakuratan hasil coblosan telah dirancang oleh KPU dengan menggunakan aplikasi Si Rekap pada tingkat KPPS. 

Penggunaan sistem aplikasi yang langsung bisa membaca hasil pemungutan suara adalah ikhtiar KPU untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas & rahasia sehingga pelaksanaan penyelenggaraan 

Pemilu bisa dipertanggungjawabkan secara akuntabel pada publik maupun pada dunia International terhadap proses transisi politik yang berjalan secara damai dan kondusif. Menjaga pemilu damai merupakan tindakan yang penting untuk memastikan bahwa roda ekonomi dapat berputar secara normal. Pesta demokrasi lima tahunan ini adalah hajat seluruh masyarakat Indonesia yang difasilitasi oleh pemerintah melalui KPU. 

Penyelenggara Pemilu di semua tingkatan yaitu pusat sampai pada tingkat KPPS adalah anggota masyarakat yang peduli tehadap proses demokrasi di negeri ini. Demikian juga partai politik adalah representasi dari aspirasi masyarakat yang ingin menyuarakan kepeduliannya terhadap bangsa ini melalui wadah partai politik. Partai Politik peserta pemilu 2024 jumlahnya adalah 18 parpol yang dianggap sudah cukup mewakili aspirasi seluruh warga masyarakat.

Polarisasi dukungan pada calon tertentu baik Paslon Presiden &Wakil Presiden, DPD maupun Anggota legislatif adalah wajar dalam pemilihan Umum sebagai bentuk dukungan riil terhadap calon-calon tertentu. Hingar bingar dukungan terbukti tidak memecah belah masyarakat, sehingga kegiatan yang ada di masyarakat yang dilaksanakan secara rutin seperti Pengajian maupun pertemuan di tingkat RT & RW dapat terlaksana dengan baik. Artinya masyarakat masih merasa sebagai saudara antara satu dan yang lain bukan karena dukungan saat pemilu berakibat masyarakat terpecah belah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun