Mohon tunggu...
Sugih Hartanto Wijoyo
Sugih Hartanto Wijoyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa, Universtitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kilas Balik Kontroversi, Pantaskah Kamboja Menjadi Tuan Rumah SEA Games 2023?

18 Juni 2023   22:50 Diperbarui: 18 Juni 2023   23:23 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Kontroversi Berbagai Pertandingan yang kurang suportif

Saat perlombaan Pencak Silat diduga kecurangan pihak Kamboja terhadap pemain asal Indonesia Bayu Lesmana, yang dilaporkan terpaksa menyerahkan medali emas untuk tuan rumah tanpa bertanding. Kemudian ia hanya mendapat medali perak saja. Dijelaskan bahwa Bayu mengalah meski kabarnya ia tidak dipaksa kalah, demi menghormati tuan rumah yang bersedia mempertandingkan kelas U45 putra. Sebelumnya, nomor olahraga ini nyaris dibatalkan lantaran kekurangan jumlah peserta. 

Hal yang sama juga dialami oleh atlet pencak silat wanita Safira Dwi Meilani yang tiba -- tiba dianggap tidak bisa melakukan perlawanan oleh wasit dan didiskualifikasi meskipun saat itu ia unggul atas Vietnam. Meskipun begitu Safira tetap memperoleh medali emas bersama dengan wakil Vietnam.

Cabang Olahraga lain juga mengalami kejadian yang tidak bisa ditolerir dan jelas terdeteksi kecurangan di dalamnya. Kontingen Indonesia dan Singapura diputuskan saling berbagi medali emas dalam cabor e-sport nomor game valorant. Pada Rabu (10/5/2023), duel kedua tim berlangsung sangat panas. Tim Indonesia mengindikasikan ada bukti terkait bug camera agent cypher yang dilakukan Singapura di Map Split. SEAGF (SEA Games Federation) dan Komite Penyelenggara SEA Games Kamboja (CAMSOC) akhirnya memutuskan untuk memberikan medali emas untuk kedua tim.

Terakhir juga terdapat dugaan "joki" pada cabang olahraga BuluTangkis. Ada aturan eksklusif dengan pembatasan keikutsertaan pada nomor beregu campuran. Nomor tersebut untuk pertama kalinya dimainkan di SEA Games serta dilabeli sebagai special event karena pesertanya hanya dari Kamboja, Myanmar, Laos, Brunei Darussalam, dan Timor Leste, dengan tujuan membantu pengembangan bulu tangkis di negara tersebut. Asumsi untuk alasan lainnya bahwa negara-negara yang memiliki kekuatan di cabang bulu tangkis dipaksa untuk tidak mengikuti nomor satu ini, supaya memudahkan kemenangan dari tuan rumah.

Selain kontroversi-kontroversi yang disebutkan sebelumnya, masih terdapat banyak sekali kejanggalan dari penyelenggaraan SEA Games yang diadakan di Kamboja ini. Dilihat dari kasus-kasus tersebut, apakah Kamboja layak disebut menjadi tuan rumah SEA Games 2023?


SEA Games merupakan cabang olahraga besar yang diikuti oleh negara-negara yang berada di kawasan asia. Tentunya diperlukan persiapan yang matang baik bagi negara yang mengirimkan atlet mereka maupun bagi negara penyelenggara. Akibat dari kontroversi yang sudah terjadi di Kamboja ini, menimbulkan banyak sekali keresahan terutama dari masyarakat Indonesia karena kurangnya persiapan dari tuan rumah SEA Games 2023 ini. Dari semua negara yang berpartisipasi, kamboja termasuk yang baru menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya. Layak tidaknya, tentu setiap negara pantas serta mempunyai hak dalam menjadi penyelenggara acara besar ini.

Walaupun memang masih banyak fasilitas yang kurang memadai dan penyelenggaraan masih belum maksimal masih dimaklumi karena tentunya dalam suatu acara memang tidak ada yang sepenuhnya sempurna dan pasti terdapat kekurangan. Kamboja juga sudah meluruskan dan menyampaikan permintaan maaf langsung kepada berbagai pihak atas kekeliruan dan kontroversi yang terjadi. 

Sudah sepatutnya nilai-nilai sportivitas harus selalu dijunjung berdasarkan aturan yang ada, karena bagaimanapun atlet-atlet negara sudah berlatih dengan jangka waktu yang lama untuk mempersiapkan ajang olahraga besar seperti SEA Games ini. Kekeliruan yang terjadi pada SEA Games tentunya juga akan menjadi evaluasi pada SEA Games berikutnya, kekurangan yang sudah terjadi di Kamboja semestinya menjadi evaluasi bersama segala pihak yang terlibat di SEA Games agar tidak terjadi kontroversi yang sama.

Terlepas dari segala kekurangan dalam SEA Games Kamboja kali ini, kita semua tetap harus mengapresiasi Kamboja yang walaupun baru keluar dari gejolak masalah politk, masih menyanggupi dan menerima untuk menjadi tuan rumah SEA Games 2023. 

Sehubungan kondisi SEA Games yang dianggap kurang baik di Kamboja, sikap kita sebagai penikmat atau penonton dari SEA Games sebaiknya bisa memberikan respon yang positif terkait kekurangan yang terjadi di Kamboja, tidak memberikan ujaran kebencian (hatespeech) terutama ancaman kepada pihak kamboja. Kita juga harus terus memberikan dukungan lebih kepada atlet-atlet yang dikirimkan dari Indonesia serta memberikan dukungan juga kepada Kamboja agar evaluasi yang diinginkan sesuai dengan harapan khalayak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun