Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang yang tampak baik di depan umum, tetapi ternyata berbeda sikapnya ketika berada di belakang. Fenomena ini dikenal dengan istilah munafik. Kata "munafik" berasal dari bahasa Arab nifaq yang berarti ketidakselarasan antara hati, ucapan, dan perbuatan. Dalam ajaran agama, sifat munafik adalah sifat yang harus dihindari karena merusak hubungan antarindividu dan menimbulkan ketidakpercayaan dalam masyarakat.
Munafik dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari kebohongan kecil yang disengaja, janji yang tidak ditepati, hingga berpura-pura beriman padahal hatinya menolak. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa orang munafik bahkan digambarkan memiliki tempat yang paling buruk di neraka karena mereka menipu bukan hanya manusia, tetapi juga berusaha menipu Allah. Namun, dalam kehidupan sosial terlebih di masa kini sering kali sifat munafik ini terselubung dengan rapi sehingga sulit dikenali.
A. Ciri-Ciri Munafik
Menurut sebuah hadis Nabi Muhammad SAW, ada tiga tanda orang munafik:
1. Jika berkata, ia berdusta.
2. Jika berjanji, ia mengingkari.
3. Jika dipercaya, ia berkhianat.
Ciri-ciri ini tampak sederhana, tetapi jika kita renungkan maka dampaknya sangat besar. Misalnya, kebohongan bisa membuat seseorang kehilangan kepercayaan contohnya dari ingkar janji yang bisa memutuskan hubungan persahabatan dan berkhianat bisa menghancurkan kerja sama maupun rumah tangga.
B. Percakapan tentang Munafik
Untuk menggambarkan hal ini, mari kita simak percakapan antara dua sahabat, Nana dan Keysa, yang sedang mendiskusikan masalah munafik.
Nana: "Key, kamu pernah nggak ketemu orang yang kelihatannya baik banget, tapi ternyata suka ngomongin kita di belakang?"