Mohon tunggu...
Azzah Ainun Shofiyah
Azzah Ainun Shofiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu kesehatan prodi farmasi UMM

saya lebih menyukai mendengarkan musik dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan dalam Agama Islam

31 Januari 2023   11:00 Diperbarui: 31 Januari 2023   11:02 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam sebagai agama yang lengkap dan sempurna. Menetapkan prinsip-prinsip untuk menjaga keseimbangan tubuh manusia. Salah satu cara Islam menjaga kesehatan adalah dengan menjaga kebersihan dan rutin mencuci dan mandi bagi setiap muslim. Sehat adalah keadaan fisik dimana semua fungsi dalam keadaan sehat. Kesembuhan dari penyakit adalah karunia Allah yang terbaik bagi umat manusia. Tidak mungkin bertindak adil dan memberikan perhatian yang cukup kepada ketaatan kepada Tuhan kecuali tubuh sehat.

Tidak ada sesuatu yang begitu berharga seperti kesehatan. Karenanya, hamba Allah hendaklah bersyukur atas kesehatan yang dimiltkinya dan tidak bersikap kufur. Nabi saw. bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Abu Darda berkata, “Ya Rasulullah, jika saya sembuh da­ri sakit saya dan bersyukur karenanya, apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan menanggungnya dengan sabar?” Nabi saw menjawab, “Sesungguhnya Rasul mencintai kesehatan sama seperti engkau juga menyenanginya.”

Diriwayatkan oleh  at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda: ‘Barangsiapa bangun di pagi hari dengan badan schat dan jiwa sehat pula, dan rezekinya dijamin, maka dia seperti orang yang memiliki dunia seluruhnya.”

Di antara ucapan-ucapan bijaksana Nabi Dawud as ada­lah sebagai berikut, “Kesehatan adalah kerajaan yang tersembunyi.” Juga. “Kesedihan sesaat membuat orang Jcbih tua satu tahun.” Juga, “Kesehatan adalah mahkota di kepala orang-orang yang schat, yang hanya bisa dilihac oleh orang-orang yang sakit.” Dan juga, “Kesehatan adalah harta karun yang tak terlihat.”

Dalam masalah kesehatan, Islam juga memahami menjaga kesehatan. Kita mungkin pernah mendengar bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini berlaku untuk menjaga kesehatan tubuh. Akan lebih baik bagi kita untuk mencegah apapun yang dapat melemahkan kesehatan kekebalan tubuh kita daripada akhirnya jatuh sakit dan harus menghadapinya.

Peradaban Islam dikenal dengan perkembangan ilmu pengetahuan, salah satunya adalah Farmasi. Ilmu tentang obat-obatan ini menjadi acuan perkembangan kedokteran di Berbagai peradaban.. Dengan Penguasaan tradisi farmasi dan kedokteran, kesehatan masyarakat untuk maju banyak orang terhindar dari penyakit dan bahaya kesehatan. Islam adalah peradaban yang sangat memperhatikan perkembangan farmasi.

Adapun konsep Islam dalam menjaga kesehatan

  • Anjuran Menjaga Kesehatan

Sudah menjadi semacam kesepakatan, bahwa menjaga agar tetap sehat dan tidak terkena penyakit adalah lebih baik daripada mengobati, untuk itu sejak dini diupayakan agar orang tetap sehat. Menjaga kesehatan sewaktu sehat adalah lebih baik daripada meminum obat saat sakit. Dalam kaidah ushuliyyat dinyatakan:

Dari Ibn ‘Abbas, ia berkata, aku pernah datang menghadap Rasulullah SAW, saya bertanya: Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan akan baca dalam doaku, Nabi menjawab: Mintalah kepada Allah ampunan dan kesehatan, kemudian aku menghadaplagipada kesempatan yang lain saya bertanya: Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan akan baca dalam doaku. Nabi menjawab: “Wahai Abbas, wahai paman Rasulullah saw mintalah kesehatan kepada Allah, di dunia dan akhirat.” (HR Ahmad, al-Tumudzi, dan al-Bazzar)

Berbagai upaya yang mesti dilakukan agar orang tetap sehat menurut para pakar kesehatan, antara lain, dengan mengonsumsi gizi yang yang cukup, olahraga cukup, jiwa tenang, serta menjauhkan diri dari berbagai pengaruh yang dapat menjadikannya terjangkit penyakit. Hal-hal tersebut semuanya ada dalam ajaran Islam, bersumber dari hadits-hadits shahih maupun ayat al-Quran.

  • Nilai sehat dalam agama Islam

Dengan merujuk konsep sehat yang dewasa ini dipaharm. berdasarkan rumusan WHO yaitu: Health is a state of complete physical, mental and social-being, not merely the absence q; disease on infirmity (Kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya ketiadaan q; penyakit pada kelemahan)

Menurut penelitian ‘Ali Mu’nis, dokter spesialis internal Fakultas Kedokteran Universitas ‘Ain Syams Cairo, menunjukan bahwa ilmu kedokteran modern menemukan kecocokan terhadap yang disyariatkan Nabi dalam praktek pcngobatan yang berhubungan dengan spesialisasinya.

Sebagaiman disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikrnah dan manfaat phisik (badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat orang-orang Islam menunaikan kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin terjaga.

Menurut penelitian ‘Ali Mu’nis, dokter spesialis internal Fakultas Kedokteran Universitas ‘Ain Syams Cairo, menunjukan bahwa ilmu kedokteran modern menemukan kecocokan terhadap yang disyariatkan Nabi dalam praktek pcngobatan yang berhubungan dengan spesialisasinya.

Sebagaiman disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikrnah dan manfaat phisik (badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat orang-orang Islam menunaikan kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin terjaga

  • Kesehatan jasmani

Ajaran Islam sangat menghargai kesehatan fisik. Menurut beberapa peneliti, untuk tetap sehat ada sepuluh hal yang memerlukan perhatian dan perawatan, yaitu: makan, minum, olahraga, diam, tidur, terjaga, hubungan seksual, keinginan bernafsu, keadaan pikiran dan pengendalian anggota tubuh.

  • Mengatur pola makan dan minum

Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat: “maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )

Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, al-Quran selalu menekankan dua sifat, yang halal dan thayyib, di antaranya dalam (Q., s. al-Baqarat (2)1168; al-Maidat (s):88; al-Anfal (8):&9; al-Nahl (16) : 1 14)

  • Keseimbangan dalam aktivitas dan istirahat

Ketertarikan Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak masa kanak-kanak, dimana Islam menegaskan bahwa ibu menyusui selain alami juga mengandung nilai-nilai kesehatan. Banyak ayat dalam Al-Qur'an menyarankan hal ini. Al-Qur'an melarang melakukan apapun yang dapat membahayakan tubuh. Pakar kesehatan memberikan contoh seperti merokok. Alasannya, termasuk larangan penghancuran diri dan redundansi serta dampaknya yang menimbulkan bau dan mengganggu terhadap orang lain dan lingkungan. Islam juga memberikan hak-hak jasmaniah, sesuai dengan fungsi dan daya tahannya, sesuai dengan anjuran Nabi: Bahwa tubuh Anda memiliki hak Islam menekankan keteraturan dalam mengatur ritme kehidupan melalui tidur dan istirahat yang cukup, di samping hak seseorang kepada Tuhan melalui ibadah. Islam memberikan nasehat untuk mengatur waktu bagi tubuh untuk istirahat. Frekuensi tidur dan terjaga adalah proporsional, setiap anggota tubuh memiliki hak yang harus dihormati.

  • Olahraga untuk menjaga kesehatan

Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu kesehatan adalah melalui kegiatan berolahraga. Kata olahraga atau sport (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Latin Disportorea atau deportore, dalam bahasa Itali disebut ‘deporte’ yang berarti penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira. Olahraga atau sport dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk menggembirakan diri sambil memelihara jasmaniah.

Tujuan utama olahraga adalah untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-rungsi alat tubuh, dan daya ekspresif serta daya kreatif. Dengan melakukan olahraga secara bertahap, teratur, dan cukup akan meningkatkan dan memperbaiki kesegaran jasmani, menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan kesegaran jasmani seseorang akan mampu beraktivitas dengan baik.

Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (Bahasa Arab: al-Riyadhat) termasuk bidang ijtihadiyat. Secara umum hokum melakukannya adalah mubah, bahkan bisa bernilai ibadah, jika diniati ibadah atau agar mampu melakukannya melakukan ibadah dengan sempurna dan pelaksanaannyatidakbertentangan dengan norma Islami.

Sumber ajaran Islam tidak mengatur secara rinci masalah yang berhubungan dengan berolahraga, karena termasuk masalah ‘duniawi’ atau ijtihadiyat, maka bentuk, teknik, dan peraturannya diserahkan sepenuhnya kepada manusia atau ahlinya. Islam hanya memberikan prinsip dan landasan umum yang harus dipatuhi dalam kegiatan berolahraga.

Nash al-Quran yang dijadikan sebagai pedoman perlunya berolahraga, dalam konteks perintah jihad agar mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi kemungkinan serangan musuh, yaitu ayat: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu najkahkanpadajalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS.Al-Anfal :6o):

  • Menjaga kebersihan

Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kedokteran. Dalam terminologi Islam, masalah yang berhubungan dengan kebersihan disebut dengan al-Thaharat. Dari sisi pandang kebersihan dan kesehatan, al-thaharat merupakan salah satu bentuk upaya preventif, berguna untuk menghindari penyebaran berbagai jenis kuman dan bakteri.

Imam al-Suyuthi, ‘Abd al-Hamid al-Qudhat, dan ulama yang lain menyatakan, dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari ta’abbudi, merupakan kewajiban, sebagai kunci ibadah, Nabi bersabda: “Dari ‘Ali ra., dari Nabi saw, beliau berkata: “Kunci shalat adalah bersuci” (HR Ibnu Majah, al-Turmudzi, Ahmad, dan al-Darimi)

Berbagai ritual Islam mengharuskan seseorang melakukan thaharat dari najis, mutanajjis, dan hadats. Demikian pentingnya kedudukan menjaga kesucian dalam Islam, sehingga dalam buku-buku fikih dan sebagian besar buku hadits selalu dimulai dengan mengupas masalah thaharat, dan dapat dinyatakan bahwa ‘fikih pertama yang dipelajari umat Islam adalah masalah kesucian’.

‘Abd al-Mun’im Qandil dalam bukunya al-Tadaivi bi al-Quran seperti halnya kebanyakan ulama membagi thaharat menjadi dua, yaitu lahiriah dan rohani. Kesucian lahiriah meliputi kebersihan badan, pakaian, tempat tinggal, jalan dan segala sesuatu yang dipergunakan manusia dalam urusan kehidupan. Sedangkan kesucian rohani meliputi kebersihan hati, jiwa, akidah, akhlak, dan pikiran.

Sekian pemaparan dari pentingnya kesehatan dalam agama islam. semoga pemaparan di atas semakin menambah pengetahuan kita tentang korelasi antara Islam dan kesehatan dan menguatkan azam kita untuk menekuni pengobatan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Jangan lupakan dari tubuh yang sehat terdapat pula jiwa yang sehat. Senantiasa melakukan tugas dan kewajibanmu sebagai hamba Allah, perbaiki shalatmu, perbanyak dzikir dan amalan baikmu dan berdoalah agar selalu diberi perlindungan dan jauh pula dan penyakit hati. Serta membiasakan lingkungan sekitar kita bersih juga pasti akan memberikan dampak baik yang akan menjaga kesehatan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun