Bandung  - Rumah dengan pagar putih di ujung salah satu komplek perumahan Dago Pakar dari luar terlihat biasa, namun siapa sangka terdapat 200-san ekor kucing dengan berbagai kondisi di dalam nya. Inilah Rumah bunda cimot, rumah yang dihuni oleh Lili wanita 65 tahun yang hidup bersama kucing-kucingnya. Â
Lili yang kerap disapa sebagai Bunda Cimot pada awalnya tidak menyukai kucing, namun akhirnya memilih untuk banting setir dengan mengurus ratusan kucing setelah kepergian dua orang anak laki-lakinya akibat kecelakaan, kemudian sang suami menyusul meninggalkan nya seorang diri. Kehilangan semua orang yang disayang secara serentak membuat bunda Cimot sangat terpukul, dia berdoa kepada tuhan mengenai kelangsungan hidupnya.
"Bingung, anak meninggal, suami meninggal, Ibu puasa daud dua tahun, curhat ke Allah, Ya Allah hidup saya bagaimana, apa yang harus dikerjakan, akhirnya ketemu sama direktur tempat ibu kerja dulu di telkom, disuruh kerja lagi ngajar anak PKL"
Awal Mula
Kehidupan yang semula berhenti akibat kehilangan orang tersayang mulai bangkit, bunda Cimot mulai mengadopsi kucing-kucing jalanan pada tahun 2013, membuat dia sering mendapat laporan ketika ada kucing yang terlantar, meskipun jarak yang ditempuh cukup jauh, namun bunda cimot tetap pergi untuk mengambil kucing tersebut, tidak jarang dia pergi bersama siswa ajarannya.
"Sama siswa ibu suka dikatain, sadarlah bu sudah banyak kucing nya, sudah tua juga. Tapi ibu bilang, sudah lah kau mau ambil gak, kalo mau cepet ambil kucing nya. Ibu ambil tuh dari Cicalengka, Rancaekek, Mekar Wangi gitu," ucap bunda Cimot menjelaskan diskusi bersama para siswanya. Hal itu sudah menjadi rutinitasnya sehingga membuat kucing yang diadopsi semakin banyak.
Waktu yang terus berjalan, umur yang sudah tidak muda lagi membuat bunda Cimot harus kembali pensiun. Kehidupan setelah pensiun benar-benar terasa saat tidak ditemani siapa-siapa, dari situ bunda cimot semakin yakin, kucing-kucing yang dirawatnya adalah bentuk teman yang diberikan oleh tuhan untuk dirinya. Hingga bunda Cimot rela menjual aset aset berharga untuk menghidupi diri sendiri dan kucing-kucing nya.
"Dulu gak suka banget sama kucing, eh sekarang Allah kasih nya kucing buat nemenin ibu, sampe rela jual aset aset, rumah, mobil, jam tangan ibu jual semuanya, abis 1,3 m. Tapi bener ternyata kucing itu membuat kita happy, walaupun abis banyak (pengeluaran) buat kucing, tapi ibu gak pernah ngerasa sedih"
Unik nya kucing yang bunda Cimot adopsi dia beri nama dengan nama selebritis dan para pejabat, ada yang diberi nama Prabowo, Jokowi, Agnez Monica, Jungkook, Lisa Black Pink, dan dia kenal dengan semua kucingnya.
Kasih Sayang Bunda
Rutinitas sehari-hari yang dijalani setelah pensiun hanya mengurus kucing, bunda Cimot benar-benar mementingkan kebutuhan kucingnya, selalu ada makanan di kulkas untuk kucingnya, beberapa ekor ayam utuh selalu tersedia dalam freezer kulkasnya, makanan kucing kalengan selalu ada dalam chiller, bahkan dia pernah menghabiskan Rp300,000 dalam sehari untuk membeli makanan kucing-kucingnya.
Bunda Cimot memulai aktivitasnya pada pukul 3 dini hari dengan merebus daging ayam untuk sarapan para kucingnya, sembari menunggu ayam nya dingin, bunda Cimot akan membersihkan kotoran kucingnya dari ujung hingga ujung lain kompleknya. Pukul 7 pagi, saat kucing nya diberi sarapan, bunda Cimot akan bersih-bersih rumah.
Hidup tidak memiliki penghasilan lagi setelah pensiun, selalu mengandalkan barang yang dia miliki untuk dijual agar bisa melangsungkan hidupnya, lambat laun seluruh aset habis untuk kebutuhan sehari-harinya, hingga membuat bunda Cimot hidup dengan modal belas kasihan orang lain.
"Ibu gak pernah makan nasi, cuma roti sama susu, kalo masak males harus ada bawang, bahan bahan lainnya harus beli lagi. Masih ada saudara yang suka ngasih (uang), bu RT baik suka ngasih makanan, suka juga ada yang ngasih gojek makanan gitu, ada aja gitu dari orang-orang baik yang suka ngasih. Tuhan bu emang beneran adil," ucapnya
Selain tetangga, banyak juga mahasiswa dari berbagai kampus yang mengunjungi kediaman bunda Cimot untuk melakukan riset tugasnya, beliau juga terkadang datang tidak dengan tangan kosong.
Kondisi Shelter
Hal yang sama dirasakan oleh Hasna (20) salah satu mahasiswa yang sempat berkunjung ke shelter kucing bunda Cimot, Hasna mengaku cukup prihatin dan terkejut dengan keadaan bunda cimot beserta rumah dan kucingnya.
"Jujur cukup prihatin, cukup kaget, kirain shelter kucing pada umumnya, tapi ternyata kondisinya cukup memprihatinkan, dan cukup parah si, tempatnya udah gak keurus banget, dan udah gak layak huni, jadi berempati sama ibunya," ucap hasna
Dengan 200 kucing yang dirawat oleh seorang diri, tentunya membuat bunda cimot kewalahan dalam mengurus kucing-kucingnya, banyak kucing yang sakit bahkan ada yang mati saat Hasna berkunjung.
" Menurut aku beliau (bunda Cimot) butuh perhatian lebih lanjut si, mungkin sebelum dari pemerintah dari tetangga sekitar dulu, walaupun dari cerita ibunya bilang tetangga ada yang bantu, tapi ibunya juga curhat kalo dirumahnya cukup individualis, jadi jujur aku aga prihatin di tengah komplek dan rumah yang sebesar itu merasa sendirian"
Dalam kondisi ini, hasna berpendapat bahwa yang seharusnya didahulukan adalah kondisi bunda Cimot, sebelum kucing-kucingnya.
"Aku pikir bunda cimot ini sangat butuh donasi, karena benar benar sudah tidak layak huni, bahkan bunda Cimot hanya tidur di sofa, aku lebih prihatin ke bundanya si dari pada ke kucingnya, sebelum memberdayakan kucingnya ke bundanya dulu,"
Hasna berharap shelter ini bisa direnovasi, dan menambah kandang untuk kucing agar penyakit yang diderita salah satu kucing tidak menular ke kucing lain. Kucing yang ada disana juga butuh vaksin dan steril agar tidak terus bertambah dan membuat bunda cimot kewalahan. Selain itu hasna juga berharap bunda Cimot menemukan tim khusus untuk merawat kucing-kucing nya karena kondisi sekarang yang cukup memprihatinkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI