Mohon tunggu...
Arlyn Nabila As
Arlyn Nabila As Mohon Tunggu... Kesehatan

Attended university airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Proyeksi Pemeriksaan Radiografi Thorax PA pada Pasien Terindikasi Fraktur Sternum

30 Mei 2025   15:09 Diperbarui: 2 Juni 2025   13:21 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2.(hasil foto sehat) https://images.app.goo.gl/A2ockBjE3nRk2Q2QA

Fraktur sternum adalah cedera pada tulang dada yang dapat terjadi akibat trauma langsung, seperti kecelakaan kendaraan atau jatuh dari ketinggian. Fraktur ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: fraktur dapat terjadi pada bagian tengah sternum (manubrium) atau pada bagian bawah (xiphoid process). Fraktur sternum sering kali dikategorikan sebagai fraktur tertutup, tetapi dalam beberapa kasus, dapat juga terjadi fraktur terbuka jika ada kerusakan pada jaringan lunak di sekitarnya.

Fraktur sternum dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada yang hebat, kesulitan bernapas, dan pembengkakan di area yang terkena. Meskipun fraktur sternum tidak selalu mengakibatkan komplikasi serius, beberapa komplikasi dapat terjadi, seperti:

  1.  Komplikasi Awal Pada tahap awal, fraktur sternum dapat menyebabkan kerusakan pada struktur di sekitarnya, termasuk pembuluh darah dan organ dalam, seperti jantung dan paru-paru. Ini dapat mengakibatkan perdarahan internal dan pneumotoraks.

  2. Komplikasi Jangka Panjang, Dalam jangka panjang, fraktur sternum dapat menyebabkan malunion, di mana tulang tidak menyatu dengan baik, atau non-union, di mana tulang tidak menyatu sama sekali. Selain itu, pasien dapat mengalami nyeri kronis dan keterbatasan gerak pada dada.

Pemeriksaan radiologi, seperti sinar-X atau CT scan, diperlukan untuk mendiagnosis fraktur sternum. Sinar-X dapat menunjukkan adanya fraktur dan membantu dalam menilai kerusakan pada jaringan di sekitarnya. Namun, paparan sinar-X pada area yang mengalami trauma dapat memiliki dampak negatif, seperti:

  1. Memperburuk Angka Kesakitan (Morbiditas) 

Paparan sinar-X pada area yang terluka dapat meningkatkan rasa sakit dan memperlambat proses penyembuhan. Luka yang terpapar radiasi cenderung sembuh lebih lambat dan memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi.

  1. Kerusakan Jaringan Lunak 

Sinar-X dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak di sekitar fraktur, yang dapat mengakibatkan peradangan dan pembengkakan yang lebih parah.

  1. Pengaruh Radikal Bebas 

Paparan radiasi dapat menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS) yang merusak sel-sel di area yang terkena, mengganggu proses penyembuhan dan regenerasi jaringan.

  1. Gangguan Proses Penyembuhan 

Radiasi dapat menghambat pembentukan jaringan granulasi dan pembuluh darah yang penting untuk penyembuhan luka, sehingga mengurangi keberhasilan prosedur pembedahan jika diperlukan.

Penting untuk meningkatkan kewaspadaan klinis dan penggunaan pencitraan yang tepat dalam diagnosis awal fraktur sternum. Dokter harus mempertimbangkan kemungkinan adanya fraktur meskipun tidak terlihat jelas pada radiografi awal. Penggunaan teknologi pencitraan yang lebih canggih, seperti MRI, dapat membantu dalam mendeteksi kelainan yang mungkin terlewatkan. Selain itu, pelatihan tambahan bagi tenaga medis untuk mengenali tanda-tanda klinis fraktur sternum sangat penting, termasuk pemahaman tentang presentasi klinis yang tidak biasa dan pemeriksaan fisik yang lebih mendetail untuk mendeteksi setiap kelainan yang mungkin mengindikasikan adanya cedera lebih lanjut.

Kesimpulan

Pemeriksaan radiografi Dalam kasus fraktur X-Sternal, yang dimainkan peran penting dalam proses diagnostik, dan pengobatan lebih lanjut pasien trauma payudara. Fraktur sternum yang dapat terjadi karena kecelakaan di jalan, cedera olahraga, atau badai dari ketinggian membutuhkan pendekatan diagnostik yang tepat dan cepat untuk lokasi mereka, di samping organ -organ penting seperti jantung dan paru -paru. Berdasarkan penelitian ini, penggunaan x-ray tradisional telah terbukti efektif dan efisien dalam pengakuan fraktur bintang, terutama karena teknologi ini memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi dalam membedakan fraktur dan validitas anatomi, bahkan dalam ukuran kecil. Selain itu, sinar-X memiliki keunggulan dalam hal aksesibilitas, efisiensi waktu dan pengurangan biaya dibandingkan dengan teknologi pencitraan lainnya seperti CT scan dan MRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun