Tanpa itu, publik akan tetap sinis, melihat kenaikan ini hanya sebagai cara negara memindahkan beban fiskal ke pundak rakyat.
Kenaikan tarif BPJS Kesehatan 2026 pada akhirnya akan dinilai bukan dari besarnya nominal, melainkan dari rasa keadilan yang dirasakan rakyat.
Jika kenaikan ini hanya menambah beban tanpa menghadirkan perubahan nyata, ia akan dilihat sebagai kegagalan negara dalam memenuhi janji perlindungan. Namun jika benar menjadi momentum reformasi, dengan layanan yang membaik, birokrasi dipangkas, distribusi beban adil, dan transparansi terjaga, maka publik bisa menerima kenaikan ini sebagai investasi bersama untuk masa depan kesehatan Indonesia.
Dan saat itulah, pertanyaan retoris "naik untuk apa?" bisa terjawab dengan kepuasan nyata di ruang rawat rumah sakit.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI