c. Pola pengeluaran masyarakatÂ
d. Komposisi pendapatan nasional
e. Jumlah masa lapang (leisure) yang dinikmati masyarakat
f. Perubahan-perubahan dalam keadaan pengangguran."
2. Inflasi Versi Pemerintah vs Inflasi Versi RakyatÂ
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka laju inflasi berdasarkan rata-rata perubahan harga berbagai barang dan jasa. Akan tetapi, angka ini sering kali tidak mewakili apa yang dirasakan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Misal pada tahun 2023 dilansir dari website kementrian keuangan angka inflasi Indonesia berada pada angka 2,61%, dan menurut keterangan dari website tersebut bahwa angka tersebut merupakan angka terendah dalam 20 tahun terakhir, diluar masa pandemi, akan tetapi kenyataannya harga beras premium di penggilingan naik 3,65%. Kondisi ini yang menyebabkan inflasi yang dirasakan jauh lebih tinggi daripada data resmi yang dilaporkan.Â
3. Kesenjangan Ekonomi Masih Tinggi
Meskipun data menunjukan perekonomian mengalami pertumbuhan, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang tidak dapat menikmati pertumbuhan ekonomi tersebut, merekamenjadi korban atas tidak meratanya distribusi pendapatan, mengakibatkan yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin melarat. Kondisi ini diperparah banyaknya oknum yang tidak tertib pajak dan para "Tikus Berdasi" suka korupsi atas pajak dan secara tidak langsung merampas nasi dari rakyat miskin. Â
Jadi Gimana, Sehat atau Nggak Sih Ekonomi Saat Ini ?!
Jawabannya yah tergantung bagaimana cara kita memandang, kalau dari sudut pandang pemerintah sudah cukup stabil sebab pemerintah mengambil data secara makro atau rata-rata keseluruhan, akan tetapi jikalau melihat dari sudut pandang masyarakat terlebih yang menengah kebawah , tantangan seperti naiknya harga bahan pokok, gaji yang stagnan. Dan kurangnya lapangan pekerjaan masih menjadi momok yang cukup menakutkan.Â
Jadi gimana? Mungkin pemerintah lebih mentitik beratkan pada distribusi pendapatan sebagai langkah awal pemerataan kesejahteraan, sebab jikalau hanya berpedoman pada angka-angka pertumbuhan maka seperti yang dijelaskan tadi, masih banyak aspek-aspek yang diabaikan. Sebab perekonomian yang baik dan sehat adalah, perekonomian yang bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan rakyat.