Kadang kita dibuat bingung dengan kondisi perekonomian. Ketika membaca laporan dari pemerintah atau lembaga ekonomi, memberitakan kepositifan kondisi ekonomi, seperti: pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi terkendali, dan angka pengangguran menunjukan penurunan. Akan tetapi, ketika melihat sekitar masih banyak masyarakat yang memgeluh, hidup yang makin susah, cari pekerjaan susah, harga-harga naik. Lantas bagaimana sih kondisi  perekonomian Indonesia yang sesungguhnya? Sehat atau nggak sih? Dan apa sih yang menjadikan antara data dan kondisi realita di masyarakat kadang terasa bersinggungan?Â
Ini Kata Statistik !!!!
 Memang sih, jikalau kita lihat dari data-data statistik yang dikeluarkan pemerintah maupun lembaga ekonomi terlihat cukup baik. Berikut beberapa indikator perekonomian makro yang menunjukan peningkatan:Â
Petumbuhan Ekonomi Stabil-Menurut data beredar yang dikeluarkan pemerintah maupun lembaga ekonomi, menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir stabil dikisaran angka 5 %.
Inflasi Terkendali - Dilansir dari website resmi Bank Indonesia, kondisi inflasi di Indonesia beberapa tahun terakhir masih dapat terkendali dengan angka di bawah 5 %.
Angka Pengangguran Turun- Meskipun dengan catatan masih ada tantangan di sektor informal.Â
Informasi diatas merupakan beberapa berita positif bagi perekonomian Indonesia. Kalau kita lihat dari informasi diatas, kondisi ekonomi Indonesia kelihatan baik-baik saja, malah cenderung mengalami peningkatan. Tapi kenapa masih banyak masyarakat yang masih merasakan berat nya beban ekonomi ?.Â
Realita Lapangan: "Hidup Makin Hari Kok Makin Berat Yah?"
 Kalimat diatas seringkali kita dengar dari masyarakat, yang merasa makin hari beban ekonomi makin berat. Meskipun data statistik memberikan informasi positif, realita yang ada menunjukan kondisi ekonomi sehari-hari masyarakat sering bersinggungan. Beberapa kondisi yang sering dirasakan masyarakat:Â
1. Harga Kebutuhan Pokok Naik, Dengan Gaji Yang Stagnan.
Tidak dapat dipungkiri kondisi ini memang menyulitkan masyarakat. Terutama bahan-bahan pokok seperti beras, minyak, gula, dan telur, ketika barang-barang tersebut naik akan tetapi gaji yang diterima masyarakat segitu-gitu aja maka akan menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Memang sih, upah minimum setiap tahun naik, tapi tidak sebanding dengan kenaikan harga bahan pokok, terlebih masih banyak masyarakat yang menerima upah di bawah standard upah minimun. Kebayang pusing tujuh keliling yang dirasakan masyarakat. Â