Mohon tunggu...
Zikrillah
Zikrillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aku adalah aku dan akan tetap menjadi aku yang akan mengatakan tidak pada narkoba

Kerjakan Sesuatu Dengan Sungguh-Sungguh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepenggal Kisah di Lokasi Banjir Longsor Lebak

2 Februari 2020   15:12 Diperbarui: 2 Februari 2020   15:53 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi yang belum tersentuh alat berat, karena jalan kesini putus dan ditutupi tanah | dokpri

Jembatan sementara bagi penjualan motor | dokpri
Jembatan sementara bagi penjualan motor | dokpri
Kami pun sampai di kediaman pak haji atau biasa dipanggil haji jawara. Sesampai dirumah terdengar suara orang menjawab salam dari dalam, rupanya suara haji jawara, begitu melihat kami beliau senyum sumringah, langsung berjabat tangan dengan erat. Terasa banget suasana keakraban walaupun baru berjumpa. Dari mimik wajah haji jawara terlibat senyuman kebahagiaan, mungkin senang dengan kehadiran kami. 

Kehadiran kami disambut bak tamu yang datang dari jauh, bahkan kami disajikan kopi dan gorengan ubi serta buah-buahan dari kebunnya. Kami sempat bicara, jangan menyibukkan diri pak haji, ini kondisi tidak normal, jadi penyambutanya biasa saja. Beliau langsung menjawab, sudah kewajiban kami menjamu tamu yang hadir, walaupun alakadarnya, namum bagi kami ini sudah berlebihan. Kebetulan majlis yang di asuh oleh haji jawara tidak terkena longsor, hanya rumahnya yang mengalami kerusakan.

Haji jawara mengisahkan kejadian yang terjadi pada tanggal 1 januari 2020 tepatnya jam 08:00 WIB. Terdengar suara gemuruh bumi yang meluluhlantakkan isi bumi warga lebakgedong. Jeritan suara Zikir, lafadh Allah dan Istighfar terdengar dari semua mulut warga. Suara minta tolong, terdengar jelas, dengan percaya diri haji jawara mengajak warga untuk berlindung di mesjid. 

Sepi dari aktifitas warga yang terdampar longsor | dokpri
Sepi dari aktifitas warga yang terdampar longsor | dokpri
Sebelum kejadian banjir bandang dan longsor, pada malam pergantian tahun baru 2019 kawasan lebak tepatnya kecamatan lebakgedong diguyur hujan lewat. 

Menurut cerita beberapa warga yang berjumpa dengan kami mengisahkan bahwa pada malam pergantian tahun baru, ada beberapa kejadian aneh, hujan turun mulai sore sampai pagi, suara gemuruh hujan terdengar di atap rumah seperti guyuran air besar tanpa henti, sangat berbeda hujannya dengan musim-musim hujan yang lalu. 

Mungkin ini pertanda perubahan iklim alam, yang menurut beberapa warga bahwa setiap setengah abad sekali akan muncul perubahan bentuk alam atau perubahan tata letak tanah, mungkin longsor dan banjir ini yang dimaksud. Walaupun demikian warga yang mengalami musibah mengatakan bahwa ini ujian bagi kami dari Yang Kuasa. 

Kami hanya terdiam dan merasa sedih ketika mendengar kisah tadi, dalam hati kami tersirat, Mudahkan segala urusan saudara kami yang tertimpa musibah Aminn Yaaa Rabb. Suasana kebekuan pecah ketika seorang warga masuk kerumah haji jawara untuk meminta dibuatkan obat bagi keluarganya yang sakit. Banyak kisah sedih yang kami dapatkan selama berada dilokasi. 

Setelah mendengar kisahnya baru kami mengabarkan maksud dan kedatangan kami, begitu kami sampaikan maksud dan kedatangan kami, haji jawara sangat senang, begitu bahagianya ketika mengetahui maksud dari kedatangan kami. 

Gaes, ini Jamuan makan siang sama haji jawara | dokpri
Gaes, ini Jamuan makan siang sama haji jawara | dokpri
Kamipun di sambut dengan jamuan makan nasi liwet khas sunda. Nasi liwet ditemani sambal mentah, petai dan ikan asin membuat selera makan kami jadi semangat. 

Akhirnya kami pamit menuju lokasi paling ujung yang belum bisa diakses sama mobil dan motor, kami ditemani haji jawara, mobil baru berhenti ketika berada di jembatan terakhir yang putus, terlibat beberapa spanduk yang tertulis bahwa jembatan dalam tahap pengerjaan oleh BUMN, dan terlihat para sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. 

Akhirnya kami berjalan dengan kaki dan sampai dititik longsor, disitu warga bercerita tentang kejadian pada pagi 1 januari 2020. Tidak bisa dibayangkan kondisinya, saya langsung terbayang pengalaman ketika tsunami. Kampung yang dulunya rapi sekarang hancur luluh berantakan, dulu nya banyak warga sekarang sepi bagaikan ditinggal selamanya. Sambil membaca Al-fatihah kami pun balik lagi ke lokasi mobil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun