Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Blood Free", Akankah Tiba Masanya Artificial Food Menggantikan Real Food di Masa Depan?

16 April 2024   10:34 Diperbarui: 28 April 2024   12:36 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeran utama drama Korea Blood Free: aktris Han Hyo Joo dan aktor Ju Ji Hoon usai konferensi pers virtual di Korea Selatan, Senin (8/4/2024).(Disney+ Hotstar)

Sukses pada drama sebelumnya di tahun 2023 yang berjudul Moving, Han Hyo-joo kembali comeback dengan drama yang tak kalah menarik, ia berperan sebagai seorang CEO pada perusahaan BF (Blood Free) yang bergerak di bidang bioteknologi, produk suksesnya adalah daging artificial yang telah mendominasi pasar daging di Korea Selatan.

Drama ongoing Blood Free memiliki total 10 episode yang dapat disaksikan melalui Disney plus hotstar. Di dalam drama ini, tidak hanya ada Han Hyo-joo, namun juga ada Ju Ji Hoon yang terkenal akan perannya pada drama Kingdom dan Jirisan.

Keduanya memiliki karakter kuat dan mampu menyatu dalam cerita. Han Hyo-joo, digambarkan sebagai seorang wanita karier cerdas, memiliki jiwa leadership yang baik, serta fokus pada tujuan dan mimpinya. 

Sedangkan Ju Ji Hoon adalah seorang mantan tentara Angkatan Udara yang saat ini menjadi pengawal Han Hyo-joo. Ju Ji Hoon digambarkan sebagai seorang pria tangkas nan cerdas, kuat, serta memiliki kemampuan problem solving yang baik. 

Poster Blood Free | mydramalist.com
Poster Blood Free | mydramalist.com

Sinopsis Blood Free


Blood Free berangkat dari teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin maju, ada solusi di mana umat manusia bisa tetap menikmati daging kapan saja, tanpa ada unsur pembunuhan dan penyembelihan. Selain itu, isu lingkungan juga menjadi latar belakang terbentuknya perusahaan ini, bahwa 1 sapi menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca dari pada sebuah mobil.

Tidak berpuas akan kesuksesan produk daging artificialnya, Han Hyo-joo yang berperan sebagai Yoon Ja-yu beserta para peneliti Blood Free (BF) juga tengah meluncurkan produk hasil budidaya yang lain, berupa empat makanan laut; tuna, salmon, makerel, dan udang. Mereka mengeklaim keempat produk tersebut aman dari parasit, mikroplastik, dan merkuri.

Selain itu, saat ini BF juga tengah mengembangkan produk terbaru dan berjanji pada 6 bulan ke depan, akan datang dengan membawa produk berupa biji-bijian serta tanaman pangan, seperti beras dan kentang.

Yang mana tidak perlu lagi ada kerusakan hutan akibat pembukaan lahan untuk budidaya produk pertanian yang membutuhkan berhekar-hektar lahan. Hal tersebutlah yang disampaikan oleh Yoon Ja-Yu saat pameran pembukaan BF, sekaligus presentasi launching empat produk laut di malam Natal.

Ibarat sebuah pohon, makin kokoh pohonnya, semakin kencang angin bertiup, begitulah keadaan BF saat ini. Yoon Ja-Yu yang menjadi CEO dari BF, tentu saja mendapatkan atensi banyak dari publik, ada yang positif juga negatif.

Yoon Ja-yu harus menerima keadaan bahwa apa yang ia dapat saat ini adalah sebuah pengorbanan yang harus dihadapi demi mencapai mimpi-mimpinya, ia tahu bahwa musuhnya semakin banyak, baik dari unsur petani konvensional, politisi, bahkan pemerintahan.

Serentetan aksi percobaan pembunuhan sering Yoon Ja-yu alami, bahkan perusahaan BF pun juga menjadi target agar mengalami kebangkrutan, seperti adanya isu miring penggunaan cairan kimia berbahaya pada budidaya yang dilakukan, terjadinya peretasan sistem computer perusahaan.

Ia juga merasakan dilema, bahwa peretasan computer sepertinya dilakukan oleh orang terdekat yang tak lain adalah rekan kerja di BF. Akhirnya, ia memutuskan untuk merekrut seorang pengawal pribadi, agar dapat terus melindungi dirinya. Pengawal pribadi tersebut, tak lain dan tak bukan adalah Ju Ji Hoon yang berperan sebagai Woo Chae-woon.

Keduanya ternyata pernah bertemu secara tidak sengaja dalam kegiatan kunjungan bersama mantan presiden Korea Selatan di bekas arena perang luar negeri, yang saat itu terjadi pengeboman dan menewaskan belasan tentara, dua orang perdana menteri, bahkan membuat kedua kaki presiden harus diamputasi hingga beliau memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya.

Mantan presiden masih memiliki hubungan dekat dengan Woo Chae-woo, dan memintanya untuk menjadi mata-mata BF serta menjadi tangan kanan dari Yoon Ja-yu, karena beliau menaruh curiga teramat besar pada CEO BF tersebut.

Akankah Woo Chae-Woo berhasil menemukan siapa dalang dibalik pengeboman dan apakah ia akan tulus menjadi pengawal pribadi Yoon Ja-Yu setelah ia mengetahui kebenarannya. Dan apakah kesuksesan perusahaan BF saat ini memiliki konspirasi yang disembunyikan.

Dua episode awal, memang masih abu-abu, belum bisa diketahui secara pasti, mana pemeran yang benar-benar tulus dan baik dalam perannya, atau hanya menjadi inang dan bermuka dua. 

Namun secara garis besar penyampaian masalah sudah cukup jelas disinggung di beberapa scene singkat, eksekusi alur cepat dan mungkin akan sedikit membingungkan jika tidak disimak baik-baik.


Artificial Food di Dunia Nyata 

Berdasarkan kutipan artikel BCC dengan judul "What is lab-grown meat? How is made, environmental in and more". Daging budidaya atau biasa disebut Cultivated Beef sudah ada dan dikembangkan di perusahaan GOOD Meat dan Upside Food di beberapa negara maju dunia, seperti Amerika Serikat dan Singapura.

Cultivated Beef berasal dari sel hewan yang diperoleh melalui biopsi yang tidak berbahaya, kemudian ditempatkan dalam wadah hangat dan steril dengan larutan yang disebut media pertumbuhan, yang mengandung nutrisi termasuk garam, protein, dan karbohidrat. Setiap 24 jam atau lebih, sel-selnya akan berlipat ganda.

Jika berbicara soal apa bedanya antara cultivated beef dengan daging asli, adalah tentu cultivated beef tidak menghasilkan tulang, kulit, dan lemak layaknya daging asli, dan tentu kembali pada selera masing-masing.

Jika seseorang lebih suka makanan berdaging tentu ini adalah pilihan yang baik, namun sebaliknya, jika seseorang lebih menyukai daging dekat tulang, seperti iga, ataupun sum-sum mungkin pilihan cultivated beef kurang cocok.

Ditinjau dari faktor kebersihannya, cultivated beef diproduksi di lingkungan steril, risiko kontaminasi penyakit dan bahan kimia lebih kecil. Berbeda dengan hewan hidup yang disembelih di lantai, tentu berisiko terkontaminasi Salmonella dan E. coli yang berasal dari kotoran yang tidak dibersihkan secara tuntas, kata Josh Tetrick, CEO GOOD Meat di San Fransisco.

Profil nutrisi cultivated beef akan serupa dengan daging asli, tetapi profil nutrisinya juga dapat ditingkatkan atau bahkan dipersonalisasi, seperti kandungan lemak jenuh dan kolesterol dikurangi, kata juru bicara UPSIDE Foods, perusahaan daging budidaya di San Francisco.

Lalu apakah cultivated beef, bisa dikonsumsi oleh semua kalangan, utamanya di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Mungkin ada perbedaan pendapat, ada kelompok yang menghalalkan asalkan sel-selnya bersumber dari hewan yang boleh dikonsumsi umat Islam dan tidak ada campuran komponen non-halal dalam proses produksinya. 

Juga ada kelompok yang melarang karena daging didapatkan tidak berasal dari hewan yang disembelih secara syariat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun