Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Real Madrid Menuju Los Galacticos Jilid III, Antara Hantu FFP dan Intrik Zidane-Perez

13 Juni 2019   10:29 Diperbarui: 13 Juni 2019   10:37 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perez & Zidane (sumber : sport-english.com)

Sah sudah Real Madrid mendatangkan Eden Hazard, Luka Jovic dan Ferland Mendy sebagai punggawa anyar musim ini menyusul Eder Militao dan Rodrygo Goes yang sudah lebih dahulu dipastikan bergabung.

Sesuai prediksi penulis pada artikel sebelumnya (Bursa Transfer: Rekor Transfer Pemain Termahal Milik Real Madrid), Madrid membeli pemain sesuai dengan opsi satu yang ditulis.

Meskipun transfer musim panas belum resmi dibuka, namun Madrid sendiri total sudah menghabiskan biaya transfer lebih dari 300 juta Euro untuk kelima pemain tersebut, melewati rekor transfer termahal sebelumnya yang mencapai 254 juta Euro pada tahun 2009 yang lalu ketika mendatangkan Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema dan Xabi Alonso.

Bahkan Mendy, yang direkrut pada musim panas ini dengan biaya transfer mencapai 48 juta Euro plus bonus 5 juta Euro, menjadi pemain termahal yang direkrut Madrid untuk posisi bek kiri melewati Fabio Coentrao (30 juta Euro) dan Theo Hernandez (26 juta Euro).

Pertanyaan selanjutnya yaitu, masihkah Madrid akan melakukan pembelian pemain seperti opsi kedua dan ketiga dengan mendatangkan Paul Pogba dan Christian Eriksen? Atau langsung mendatangkan salah satu dari Neymar atau Mbappe? Yang berpotensi membuat Madrid harus menghabiskan dana transfer mencapai lebih dari 450 juta Euro musim ini.

Siapa pemain yang hengkang?

Keberadaan James Rodriguez, Mateo Kovacic, Raul de Thomas, Theo Hernandez, Andrii Lunin, Martin Odegaard, Borja Mayoral dan Achraf Hakimi yang sedang dipinjamkan ke klub lain berpotensi dilepas secara permanen oleh Madrid dengan kemungkinan mampu meraup 130 juta Euro.

Belum lagi keberadaan pemain-pemain lain yang sepertinya tidak dibutuhkan oleh  Zidane seperti Keylor Navas, Mariano Diaz, Gareth Bale, Dani Ceballos dan Marcos Llorente, serta Isco dan Marco Asensio yang terus digoda untuk pindah oleh beberapa klub lain. Ditambah persaingan yang ketat disektor bek kiri dengan kedatangan Mendy, sepertinya Zidane juga akan mempersilahkan Marcelo untuk hengkang.

Dengan asumsi pemain-pemain tersebut dapat dijual Madrid, maka Madrid berpotensi meraup total lebih dari 400 juta Euro di bursa transfer musim panas ini. Lebih dari cukup untuk menutupi biaya pembelian pemain yang sudah mencapai 300 juta Euro dan terhindar dari hukuman FFP (Financial Fair Play).

Namun nyatanya, hingga saat ini belum ada satupun pemain Madrid yang dipastikan berpindah klub. Semua masih hanya sebatas rumor yang berkembang dikalangan pengamat bola dan media.

Banyak pemain Madrid yang menolak untuk dijual, siapa juga yang mau meninggalkan klub terbaik di dunia. Bahkan Bale yang secara terang-terangan ditinggalkan Zidane pada beberapa pertandingan terakhir musim 2018/19 pun masih berharap untuk terus bermain bagi Madrid, meskipun pada akhirnya hanya akan lebih banyak menghiasi bangku cadangan (baca : revolusi Madrid dan populernya ungkapan saya ingin bermain disini Madrid).

Dan jika hingga akhir bursa transfer Madrid tidak mampu menyeimbangkan neraca keuangan dengan menjual para pemain tersebut, bukan tidak mungkin hukuman FFP ini akan menimpa Madrid.

Intrik Zidane-Perez

Selain menjual pemain yang tidak dibutuhkan, Zidane juga berharap melepas beberapa pemain dengan status pinjaman ke klub lain untuk mendapatkan jam bermain yang lebih. Salah satu pemain yang ingin dipinjamkan Zidane ke klub lain yaitu Vinicius Junior.

Namun wacana ini ditentang oleh Florentino Perez selaku presiden klub. Perez ingin Vinicius menjadi bagian dari tim inti Madrid musim depan meskipun harus bersaing dengan Benzema, Hazard dan Jovic, belum lagi masih ada Marco Asensio dan Lucas Vazquez yang lebih sering dimainkan oleh Zidane.

Belum lagi keputusan Perez untuk memulangkan kembali Andrii Lunin untuk menjadi kiper nomor dua Madrid yang ditentang Zidane dengan anaknya, Luca Zidane, diprioritaskan menjadi pengganti Keylor Navas.

Bagi Perez sendiri, tidak ada pemain yang lebih besar dari Madrid, begitu juga dengan tidak ada pelatih yang lebih besar dari Madrid. Selama Perez masih berkuasa, selama itu pula campur tangan terhadap kebijakan klub akan selalu mendapat intervensi. Satu hal yang dilanggar oleh Perez sewaktu kembali menunjuk Zidane untuk membesut Madrid kedua kalinya, yaitu diberikan kebebasan yang lebih untuk mengurus transfer dan tim. Zidane  jelas kebakaran jenggot, dan tidak mustahil pada akhirnya Zidane kembali memilih untuk hengkang daripada alih-alih memimpin Madrid dengan proyek los galacticos jilid tiganya.

Namun akankah drama ini berakhir happy ending?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun