Menikmati Sop Saudara Khas Makassar di Malam Hari

Saya mendengar kabar tadi malam sekitar pukul 22.30 WITA, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly, mendarat di Makassar. Ia didampingi Sekjennya, Bambang Rantam dan Inspektur Jenderal Kemenhukham RI, Aidir Amin Daud. Apa yang di ingat para pejabat asal Jakarta itu  begitu mereka mendarat di kota yang terkenal punya sederet  makanan yang enak-enak ini?

Sop Saudara. Yah, makanan berkuah berisi dagang sapi empuk  yang bisa bikin mengucur keringat Pak Menteri beserta anggota-anggotanya dari wajah hingga ke leher.

Makanan ini tergolong rada-rada berat juga.  Sebab, selain isinya daging sapi, jeroan sapi seperti hati, paru, jantung, usus, limpah dan bahkan lidah, bisa jadi pilihan memenuhi kuah yang beraroma khas, dan memang bikin keringat meleleh. 

img-20180303-wa0141-5a9a7833bde57524422bea22.jpg

Tapi sepanjang sesuai takaran, bisalah ditolerir. Kurangi nasinya perbanyak sopnya. Jika biasanya satu sop dua piring nasi, sebaiknya dibalik. Di lengkapi dengan telur bebek dan tambahan perkedel bulat mungil juga aduhai.  Ini saran ideal dari saya

Dan, makanan khas Makassar ini paling mantap dinikmati pada malam hari. Di atas pukul 22.00. Jadi Menteri  Yasona dan kawan-kawan, sudah tepat menentukan pilihan.

Dulu, Sebelum saya menetap di Jakarta, jika malam mulai menua, saya kerap menikmati Sop Saudara di Jalan Irian, atau yang ada di Jalan Sulawesi. 

dok. pribadi

Tapi dua tahun terakhir, ketika mudik ke Makassar, tak perlu lagi jauh-jauh. Sebab, Sop Saudara Jalan Irian telah membuka cabang di Jalan AP Pettarani. 

Tempatnya lumayan bagus. Rasanya juga, lebih nendang!

Lupakan dulu program puasa makan malam kalau sudah menjejakkan kaki di Makassar. 

ZT - Kemayoran, 3 Maret 2018