Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menikmati Sepi di Hari Raya Nyepi

12 Maret 2024   09:00 Diperbarui: 12 Maret 2024   11:35 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin bagi umat Hindu, menyambut Hari Raya Nyepi sama dengan melakukan meditasi atau berhenti melakukan segala aktivitas dan berdiam diri di rumah sambil sembahyang. Sama halnya dengan perayaan hari besar di agama lainnya. Menyambut dengan penuh suka cita.

Sebagai orang yang bukan beragama Hindu, entah kenapa sering muncul rasa penasaran dibenak saya tentang hari raya Nyepi. Seperti apa sensasi merayakan hari raya Nyepi di Bali.

Saking penasarannya, dulu, sewaktu saya masih menjadi penulis di majalah traveling, saya memberanikan diri terbang ke Bali untuk merasakan sendiri hari raya Nyepi.

Seminggu sebelum hari Raya Nyepi saya sudah berada di Bali. Bagi saya, Bali sudah seperti rumah kedua. Saya sangat suka Bali. Segalanya yang ada di Bali sangat saya suka. Budaya, tradisi, pantai, gunung, night life, kuliner dan banyak lagi.

Kebetulan teman yang asli orang Bali menawarkan diri sebagai tuan rumah tempat saya menginap saat Nyepi. Wah, mendengar tawaran tersebut jelas saya senang sekali. Saya pun menyambutnya dengan gembira.

kuta/foto dokpri
kuta/foto dokpri

Sebelum hari raya Nyepi ternyata ada beberapa ritual yang wajib dilakukan oleh umat Hindu. Mulai dari Upacara Melasti, Ogoh-Ogoh, kemudian Nyepi.

Upacara Melasti merupakan acara pembersihan diri yang biasanya dilakukan di pinggir pantai.

Tidak heran kalau sepanjang pantai Kuta, Seminyak, Batu Bolong, dan pantai-pantai lainnya banyak dilakukan upacara Melasti. Karena Umat Hindu akan melakukan ritual membersihkan diri dan membuang seserahan ke laut. Konon katanya agar diri kembali suci dan membuang dosa-dosa sebelumnya.

Kemudian, malam harinya diselenggarakan pawai Ogoh-Ogoh. Di sini pun saya ikut ambil andil. Saya turut membawa patung atau boneka raksasa berwujud menyeramkan hasil karya setiap RT/RW di Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun