Mohon tunggu...
Inovasi

Keseimbangan antara Populasi dengan Lingkungan

25 Agustus 2017   14:12 Diperbarui: 14 September 2017   21:21 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dalam artikel Garret Hardin, ia mengutip artikel Wiener dan York yang berjudul Nuclear War. Dimana ada dua belah pihak dihadapkan pada sebuah dilema guna untuk meningkatkan kekuatan militer dan untuk meningkatkan keamanan nasional. Akan tetapi setiap masalah yang dihadapi tidak selalu mulus terpecahkan secara teknologi saja, karena seorang yang memegang kekuasaan hanya mengambil solusi dari segi teknologi saja, sehingga hasilnya akan memperburuk situasi.

Dari artikel Hardin yang ingin dibahas adalah mengenai perkembangan populasi manusia yang ada di bumi ini beserta makhluk hidup lainnya. Menurut Hardin, dunia ini sangat terbatas, oleh karena itu, pertumbuhan penduduk akhirnya harus sama dengan nol. Contohnya seperti, jika kita memiliki satu rumah yang hanya cukup untuk ditempati oleh dua keluarga tetapi ada satu keluarga yang ingin untuk tinggal dirumah tersebut pasti rumah tersebut akan terasa lebih sesak, sehingga salah satu dari keluarga harus meninggalkan rumah agar kembali nyaman sesuai dengan porsinya.

Maka, salah satu keluarga yang meninggalkan rumah yang sebelumnya mereka tempati itu merasakan bahwa dampaknya mereka tidak dapat menggunakan lahan atau rumah itu sebagai tempat tinggal, sedangkan keuntungan yang dirasakan oleh keluarga yang baru saja datang dapat menikmati lahan tersebut yang dipikirkan hanyalah sikap egoisme dan keserakahan manusia, hanya mengutamakan kepentingan untuk diri mereka sendiri.

Contoh lainnya seperti, zaman sekarang sangat marak pembangunan pabrik-pabrik di setiap daerah khususnya di dekat sungai, tetapi mereka tidak memikirkan dampak limbah yang dihasilkan dari produknya tersebut. Jika mereka berpikir secara rasional, pasti mereka memikirkan bagaimana mereka mengatasi limbah yang dihasilkan agar tidak merusak ekosistem yang ada disekitar pabrik mereka. Limbah yang disalurkan dari pabrik itu mempengaruhi polusi dan mencemari ligkungan. Banyak pabrik yang tidak mengerti bagaimana dampak yang dapat ditimbulkan dari hasil limbah tersebut bagi lingkungan yang ada di sekitar sungai. Karena di daerah tersebut tidak hanya mereka saja yang menggunakan lahan.

Hal tersebut banyak terjadi dan dapat kita lihat pencemaran di air karena banyak sampah-sampah limbah yang menghambat aliran airnya yang banyak mengandung zat-zat kimia dan membuat air menjadi keruh dan kotor, serta menghalangi pemandangan. Hal ini dikarenakan populasi manusia dan sifat manusia itu sendiri yang lebih mementingkan dirinya sendiri daripada lingkungan tempat tinggal mereka. Hardin juga memberikan contoh seperti eksploitas laut, taman nasional, sungai dan lain sebagainya.

Hardin juga mengatakan bahwa perkembangan populasi yang sangat pesat akan menyebabkan degradasi sumber daya alam, hal tersebut dapat terjadi dikarenakan mereka harus mendapatkan sumber daya alam yang lebih banya daripada yang ada sebelumnya. Perkembangan populasi yang sangat pesat ini merupakan masalah yang tidak memiliki solusi teknis, karena sampai sekarang masalah mengenai perkembangan populasi belum dapat terpecahkan bagaimana solusinya untuk mengatasinya. Seperti kepadatan yang ada di Jakarta misalnya, sehingga di Jakarta terlihat seperti riuh dan padat.

Dari masalah populasi ini, kepadatan penduduk justru membuat manusia kehilangan moralnya sebagai individu itu sendiri, karena mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri daripada keharmonisasian antar sesama mereka. Dimana moralitas itu adalah tindakan yang didasari oleh sistem pada saat apa yang sedang kita lakukan. Jika dilihat seperti penggunaan jamban yang ada di desa, yang dimana buang air besar jauh lebih baik dari pada hidup di kota tapi tidak memiliki sikap moral yang baik seperti membuang sampah yang dapat mencemari lingkungan sekitar. Hal ini dapat membuat kerugian bagi orang banyak terutama bagi kota-kota metropolitan yang tidak bisa ditoleransi lagi. Ibaratkan kita membunuh satu harimau, dan kita hanya mengambil bagian kulitnya saja, sedangkan bagian lainnya kita buang. Namun kita tidak berpikir bahwa sebenarnya perilaku itu justru tidak baik karena tidak memanfaatkan dengan baik peluang apa yang bisa diambil dalam harimau tersebut.

Apakah dengan perkembangan teknologi akan membawa kemudahan bagi kehidupan manusia dalam mengatasi berbagai permaslahan-permasalahan yang ada, dan akan terpecahkan secara cepat dengan adanya bantuan teknologi tersebut? Tapi menurut Hardin hadirnya teknologi baru ni tidak dapat memuaskan antara kehidupan yang lebih bagus dan populasi itu sendiri. Sangat sulit menentukan batasan yang ideal untuk jumlah penduduk dan apa yang harus diberikan agar mereka terpuaskan, kenapa begitu? Karena setiap individu pasti memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Seperti masalah berbagai atau sedekah, semakin banyak jumlah populasi, semakin sedikit pula orang yang mau berbagai atau sedekah kepada sesamanya.

Cara mengatasi pertumbuhan populasi yang sangat pesat menurut Hardin, yaitu dengan cara membatasi kebebasan mereka dalam bereproduksi. Diharapkan dengan hal ini akan mampu menurunkan tingkat populasi agar tidak melebihi batas kuota maksimum dengan tingkat sumber daya alam yang ada, untuk mereka konsumsi guna untuk menyambung hidup. Akan tetapi masalahnya, banyak publik yang belum menyadari akan adanya hal ini. Mereka beranggapan bahwa ini hidup saya, jadi saya yang mengatur. Juga mereka beranggapan sudah berlaku adil dengan keluarga yang dimilikinya dalam hal pangan, akan tetapi kembali lagi mereka tidak memikirkan dampak dari hal tersebut karena hati nurani setiap individu memiliki tingkat keegoisan yang berbeda-beda serta keserakahan yang terkadang tidak dapat dikontrol. Sehingga sistem dengan cara membatasi kebebasan mereka untuk bereproduksi sangat sulit untuk diterapkan.

Daftar Pustaka

Cox, Robert. 2010. Environmental Communication and The Public Sphere. California: SAGE Publications Inc.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun