Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dulu ke Bank Capek Antre, Sekarang Ngapain ke Bank!

18 Oktober 2019   15:05 Diperbarui: 18 Oktober 2019   18:40 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ribet dan Capek Antri 

Tanyakan kepada 10 orang, apakah ada diantara mereka yang tidak kenal dengan Bank BCA. Saya yakin, Anda akan terkejut dengan tanggapan mereka. Jelas, satupun tidak ada yang tidak kenal dengan BCA, bahkan mereka bisa bercerita banyak tentang bank yang satu ini. Baik kisah bagusnya dan tentu saja cerita kesalnya.

Saya coba menanyakan hal sama pada tiga kelas mahasiswa yang ajar semester ini, sebagai sampel sederhana, dengan usia rata-rata 20 tahun. Dan semua kenal dengan Bank BCA, dan hampir semua memiliki kisah dan cerita tentang BCA ini. Baik karena memiliki rekening di bank ini, maupun karena orangtua atau saudara serta temannya memiliki rekening dan kisah tentang pelayanan BCA.

Satu kata yang sangat melekat dengan BCA adalah capek antri bila datang ke bank, harus siap berjam-jam saking banyaknya nasabah yang antri di konter pelayanan. Sehingga terminologi BCA sering dipelesetkan sebagai "Bank Capek Antri". Kalau coba search di google akan menemukan "sekitar 83.100 hasil" tentang bank capek antri yang dialamatkan ke BCA. 

Bahkan di salah satu situs pemasaran sebuah artikel dengan judul "Pelayanan Bank BCA masih jauh dari memuaskan namun berani menaikkan biaya administrasi bulanan", melampiaskan kekesalannya kepada pelayanan BCA ini sehingga bukan saja BCA identic dengan "bank capek antri", tetapi juga identik dengan "bank cuek aja", "bank cincay aja", dan "bank capek ati"

merdeka.com
merdeka.com
Walaupun demikian kenyataan yang dialami oleh konsumen, tetapi fakta memperlihatkan bahwa  BCA yang merupakan salah satu Bank Swasta terbesar di Indonesia yang mengelola sekitar 19,5 juta rekening nasabah di sekitar 1240 kantor cabang dengan didukung oleh sekitar 17.800 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Memperlihatkan bahwa BCA ini menjadi salah satu pilihan utama bagi setiap nasabah untuk memiliki rekeningnya.

Fenomena ini menjelaskan satu hal bahwa BCA memang sangat dibutuhkan bahkan sangat dirindukan, tetapi sekaligus "sangat dibenci". Dibenci karena cape antri, makan ati, cuek aja, tetapi dibutuhkan karena luasnya jangkauan pelayanan yang dimiliki oleh BCA ini menjadikan dia salah satu perekat bagi dinamika pelayanan perbankan di Indonesia.

Artinya, Anda boleh tidak memiliki rekening atau akun di BCA, tetapi mitra bisnis dan kolega Anda memiliki akun atau rekening BCA. Sehingga ketika berhubungan bisnis dengan mereka, Anda akan terdorong untuk memiliki akun BCA dalam memudahkan transaksi dan kegiatan bisnis Anda.

Transformasi ke Digital

Lagi-lagi cerita dan kisah tentang layanan yang diberikan oleh BCA dan begitu melekat di pikiran hati konsumen sehingga menjadi ikon dan image yang menceritakan bank BCA ini dalam industri perbankan.

Salah satu tag line, atau istilah yang sangat keren dimiliki oleh bank BCA adalah "debit BCA", yang nampaknya menjadi pelopor dalam jasa perbankan. Pun banyak banyak lain yang juga menawarkan hal sama, tetapi bicara tentang "debit", pikiran konsumen adalah "debit bca".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun