Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kesempurnaan Sederhana Liverpool

25 Agustus 2019   20:28 Diperbarui: 25 Agustus 2019   20:36 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bahagia itu sederhana", begitu bunyi quote yang belakangan ini banyak dikutip di media sosial. Maksudnya, ada banyak hal sederhana dalam hidup kita, yang bisa mendatangkan rasa bahagia.

Ternyata, hal yang kurang lebih sama juga berlaku di sepak bola. Kebetulan, situasi ini sedang dialami Liverpool dan Kopites, khususnya di ajang Liga Inggris. Kok bisa?

Disebut membahagiakan, karena tim asuhan Juergen Klopp ini sukses mencatat awalan sempurna, dengan menyapu bersih tiga kemenangan di tiga laga awal Liga Inggris. Dimulai dari kemenangan 4-1 atas Norwich, lalu menang 2-1 atas Southampton, dan menekuk Arsenal di Anfield dengan skor 3-1, berkat torehan sepasang gol Mohamed Salah plus satu gol Joel Matip, Sabtu, (24/8).

Kemenangan atas Arsenal ini membuat Sadio Mane dkk menjadi satu-satunya tim yang sukses meraih poin sempurna di tiga laga awal Liga Inggris musim ini. Hal ini tentu terasa amat menyenangkan bagi Liverpool dan Kopites.

Apalagi, tim-tim "The Big Six" lainnya sudah pernah gagal meraih poin penuh sejauh ini. Arsenal kalah 3-1 di Anfield, sementara itu City dan Spurs bermain imbang 2-2 pekan lalu. Chelsea sempat mencatat puasa kemenangan, sebelum menang 3-2 atas Norwich. 

Sebaliknya, Manchester United (MU) meraih hasil imbang (1-1 vs Leicester City) dan kekalahan (1-2) atas Crystal Palace, setelah sebelumnya sempat menggasak Chelsea dengan skor 4-0 di Old Trafford pada pekan pembuka.

Terlepas dari catatan selalu kebobolan mereka, penampilan Liverpool sejauh ini menunjukkan, mereka tetap berada pada rencana awal: berusaha menang di tiap laga, meski tidak sedang dalam performa bagus, yang penting, tim menang, fans makin senang. Rencana ini tampaknya tetap menjadi "mindset" utama tim, meski Alisson sedang absen karena cedera.

Di sini, Liverpool mentransformasikan ungkapan "bahagia itu sederhana" menjadi "bahagia karena poin sempurna itu sederhana". Tak perlu mendewakan permainan cantik, yang penting menang, berapapun skornya. Terdengar sangat pragmatis, tapi ini sangat bisa dipahami. Mengapa?

Sudah jadi rahasia umum kalau Liverpool masih penasaran dengan kegagalan meraih trofi juara Liga Inggris musim lalu. Meski mampu bersaing ketat dengan Manchester City hingga akhir, nyatanya permainan menyerang langsung Liverpool belum mampu mengungguli pendekatan perfeksionis khas Pep Guardiola di City.

Tak heran, Liverpool memilih pendekatan sederhana musim ini, dengan berusaha meraih kemenangan di tiap laga. Pendekatan ini sebenarnya sudah coba diterapkan musim lalu, tapi pendekatan perfeksionis City tetap sult dilawan, tapi pendekatan sederhana ini tetap bisa diandalkan. Kebetulan, City gagal meraih poin penuh pekan lalu.

Momen ini tentu akan coba dimanfaatkan Liverpool untuk membuka gap poin, sementara tim-tim lainnya akan berusaha meniru, atau bahkan menyempurnakan strategi bermain Spurs, dengan mempelajari kelemahan City.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun