Bukan Coutinho, bukan Ousmane Dembele, bukan pula Paulo Dybala, sosok pemain baru yang direkrut Barcelona, setelah Neymar pergi ke PSG justru Paulinho (29), gelandang bertahan asal Brasil. Pemain bernama asli Jose Paulo Bazerra Maciel Junior ini, digaet Barca dari Guangzhou Evergrande (Tiongkok) dengan harga 40 juta euro. Di Barca, Paulinho dikontrak selama 4 tahun.
Dilihat dari posisi, dan gaya bermainnya, kedatangan Paulinho adalah sebuah kejutan. Jelas, Barca saat ini sedang membutuhkan seorang gelandang serang/penyerang, untuk menggantikan Neymar. Tapi, mereka justru membeli Paulinho, seorang gelandang bertahan, yang bergaya main keras.
Melihat situasi ini, mungkin orang akan mengira manajemen Barca sedang panik, akibat dipepet deadline bursa transfer, dan semua tawaran mereka ditolak klub pemilik pemain target utama. Sehingga, mereka melakukan "panic buying", dengan membeli Paulinho. Pilihan ini makin terlihat aneh, karena Paulinho sebelumnya kurang bersinar, saat bermain di Eropa bersama Tottenham Hotspur (Inggris).
Tapi, jika melihat gaya bermain Paulinho sekali lagi, transfer ini murni karena kebutuhan teknis. Di sini, pelatih Ernesto Valverde agaknya melihat, Barca butuh pemain yang bisa memberi variasi, dalam skema permainan Barca, yang selama ini banyak mengandalkan aspek teknik, tapi rentan secara fisik, dan mudah terbaca lawan. Kelemahan ini sendiri terlihat jelas, saat mereka kalah 1-3 melawan Real Madrid di Nou Camp, Senin (14/8, dinihari WIB) lalu. Dalam laga itu, Barca benar-benar mati kutu menghadapi El Real, tim yang cukup seimbang, dalam hal fisik dan teknik.
Berangkat dari masalah inilah, Barca lalu bergerak merekrut Paulinho, yang memang kuat secara fisik, lihai dalam merebut bola, dan jago melepas tembakan jarak jauh. Lagipula, kapabilitas Paulinho sudah cukup teruji. Meski bermain di Tiongkok, Paulinho adalah pemain reguler Timnas Brasil, khususnya di era kepelatihan Tite. Catatan golnya bersama timnas Brasil pun cukup oke, dimana ia mencetak 9 gol dari 41 laga. Hebatnya, Paulinho sempat mencetak trigol, saat Brasil menghajar tuan rumah Uruguay 4-1, dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan. Inilah kekalahan kandang pertama (dan masih satu-satunya) timnas Uruguay, dalam kampanye menuju Rusia.
Kedatangan Paulinho ini, jelas akan memberi Barca variasi taktik alias rencana cadangan. Secara taktik, ini akan membuat skema permainan Barca sulit ditebak, dan lebih fleksibel dari sebelumnya. Secara teknis, Paulinho juga akan memberi dimensi baru, pada gaya main Barca, yang selama ini kurang mengandalkan tembakan jarak jauh. Selain itu, Paulinho juga dapat menjadi pesaing serius bagi Sergio Busquets, dan Ivan Rakitic, yang selama ini nyaris tak tersentuh. Dari persaingan semacam inilah, kualitas tim nantinya diharapkan akan meningkat, sehingga, gelar juara akan dapat kembali diraih.
Bagi Paulinho sendiri, kepindahannya ke Barca ini, adalah sebuah lompatan besar dalam karirnya, yang sempat dicap sudah 'habis', saat memutuskan pindah ke Timur Jauh. Ini adalah kesempatan emas baginya, untuk membuktikan diri. Apalagi, dengan pindah ke Barca, Paulinho akan makin terpantau pelatih timnas Brasil. Khususnya, jika ia mampu menjadi pemain reguler, Otomatis, peluangnya tampil di Piala Dunia 2018 bersama Tim Samba akan makin terbuka.
Mampukah Paulinho membuktikan kualitasnya?
