Mohon tunggu...
Yons Achmad
Yons Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat Komunikasi

Yons Achmad.Kolumnis dan Pengamat komunikasi. CEO Komunikasyik.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fitnah PKS Terhadap Sastrawan, Astaghfirullah !

24 Mei 2013   20:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:05 18936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1369402651907035507

Sejak mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) LuthfiHasan Ishaaq (LHI) ditetapkan KPK sebagai tersangka, kepanikan begitu hebat melanda partai ini. Banyak kader PKS tidak percaya bahkan elit-elit PKS pun juga tidak percaya. Kader dan elit PKS begitu yakin bahwa LHImasih bersih. Memang, benar-tidaknya LHI terlibat dalam kasus pencucian uang masih mesti dibuktikan di pengadilan, tapi di sosial media (facebook, twitter), kader PKS begitu membela habis-habisan.

Kader-kader PKS juga kerap bilang melalui media sosial tersebut kalau semua ini adalah konspirasi. Ketika media mencoba memberitakan kabar versi mereka dan tidak disukai, maka kader-kader PKS langsung bilang hal tersebut adalah fitnah belaka. Kesan yang muncul, kader-kader PKS dalam beberapa minggu ini selalu berteriak-teriak media memfitnah PKS. Sayang ketika ditantang untuk menunjukkan dimana letak berita fitnahnya, kader-kader PKS tidak bisa menunjukkan.

Saya sendiri, agak was-was dengan perilaku serampangan PKS ini. Saya kira, ketikakader-kader PKS begitu mudah untuk menuding media dengan fitnah tanpa bisa menunjukkan letak fitnahnya, bisa jadi hal demikian adalah fitnah itu sendiri. Dan, okelah, kalau memang benar-benar ada fitnah, ada langkah hukum dengan melakukan somasi atau gugatan ke media tersebut. Sayang, PKS tidak melakukannya.

Di tengah tuduhan PKS bahwa media telah memfitnahnya, justru tamparan dan boomerang kembali ke muka PKS sendiri. Salah satu media corong PKS, yaitu web dan twitter PKS Piyungan, justru memberikan informasi yang jelas-jelas fitnah dan disebarkan begitu cepat oleh kader dan simpatisannya. Fitnah PKS kali ini terhadap tokoh bernama Saut Situmorang yang dituduh PKS orang Badan Intelijen Negara (BIN).

PKS Piyungan memuat foto yang mensejajarjan LHI dengan Saut Situmorang. LHI ditulis sebagai “Orang yang terdholimi” sementara Saut Situmorang “Orang yang (diduga) bolak balik ke rumah Darin”. Nama tersebut memang kebetulan hampir sama dengan anggota BIN yang diduga menyewakan rumahnya untuk Darin Mumtazah, gadis ABG anak SMK yang diberitakan dekat dengan LHI. Dengan memasang foto anggota BIN tersebut, tentu saja kader-kader berharap yang demikian benar bahwa kejadian-kejadian ini merupakan konspirasi seperti yang diteriakkan Anis Matta. Sayang seribu sayang, kali ini kader PKS begitu ceroboh.

Bagi penikmat sastra, tentu menganggap lucu foto tersebut. Sebab sejauh ini di jagat dunia sastra, Saut Situmorang tentu bukan anggota BIN, tapi seorang penyair yang tinggal di Jogjakarta. Nah, atas kesalahan demikian,justru membuktikan bagaimana PKS telah benar-benar memfitnah orang.Atas kejadian ini, tentu saja, tak ada kata lain bagi PKS perlu untuk meminta maaf.

Saya kira, kasus ini hanya menambah cacat buruk PKS saja. Semua ini sebenarnya tak perlu terjadi kalau PKS tidak panik dalam menghadapi krisis komunikasi yang dialaminya.Alih alih menuduh media melakukan fitnah, justru mereka sendiri yang melakukan fitnah secara nyata. Apa boleh buat, beginilah kenyataannya. Kasus ini tidak main-main, dalam doktrin Islam, fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Sejarah mesti mencatatnya. Agar ke depan partai Islam, tidak melakukan kesalahan yang sama. Partai-partai Islam maupun aktivis-aktivis muslim mesti belajar berhati-hati dan bercermin dari kasus ini agar tidak terulangi kembali (Yons Achmad)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun