Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Soal Mudik, Bukan Hanya Pemudik yang Butuh Perhatian, Gunakan Shell V Power agar Mesin Aman

28 Juni 2019   15:19 Diperbarui: 1 Juli 2019   17:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
isi bensin yang cukup sebelum mudik (dok.yayat)

Lebaran sudah lewat, tapi saya pengen berbagi tentang pengalaman mudik beberapa waktu yang lalu. Saya rutin mudik ke kampung saya di Yogyakarta beberapa tahun belakangan. Mudik saat Lebaran, dilakukan demi bersilaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman. Apalagi jika masih ada orang tua menanti di kampung asal, mudik jadi satu keharusan.

Orang mudik menggunakan bermacam alat transportasi. Bisa menggunakan pesawat, kereta api, kapal laut, bis, mobil atau motor. Pakai apapun yang penting bisa tiba di tujuan dengan selamat. Kalau mudiknya masih di satu pulau, biasanya orang menggunakan transportasi darat  seperti bis, mobil, motor atau kereta api.

Untuk mudik ke kampung halaman saya di Jogja sana, saya gunakan mobil untuk sebagai alat transportasi. Pengennya sih naik kereta api, tapi nggak kebagian terus tiketnya. Saya pulang sekeluarga, berlima jumlahnya. Biasa pakai mobil kapasitas 7 orang. Mobil seperti ini sudah cukup mengangkut kami berlima plus barang bawaan yang cukup banyak terutama oleh-oleh Lebaran untuk sanak saudara di kampung halaman.

Jakarta -- Jogja bukan jarak yang dekat. Perjalanan dengan mobil bisa ditempuh dalam waktu minimal 14 jam, belum lagi kalau macet. Rata-rata durasi perjalanan saya dari Jakarta ke Jogja saat mudik lebarang adalah 17 jam. Baliknya juga sama, bahkan bisa lebih lama lagi karena arus balik. Saya pernah harus menempuh perjalanan Jogja -- Jakarta selama 24 jam karena macet parah. Salah timing juga sih cari tanggal pulang.

jangan over bawa barang (dok.freepik.com)
jangan over bawa barang (dok.freepik.com)
Dengan jarak yang panjang begitu, fisik pemudik dan fisik kendaraan harus dipersiapkan. Apalagi saat mudik, kan masih berpuasa, jangan sampe tambah lemas di perjalanan. Kan kita tak mau, tiba di kampung halaman trus jadi sakit. Tujuannya pulang kampung buat bergembira bersama sanak saudara, kalau akhirnya sakit sedih juga kan.

Jika kita mau mudik, persiapkan fisik dengan cara cukup istirahat sebelum mudik. Misal besok mau berangkat mudik nih, hari ini jangan begadang dan cukup tidur. Kadang-kadang kita repot menyiapkan barang bawaan sampai kurang tidur, maka untuk menghindari hal ini, persiapkan barang bawaan dari beberapa hari sebelumnya. Jadi ketika mau berangkat, kita tak lagi direpotkan dengan urusan mengepak barang bawaan.

Karena anak saya sudah dewasa, maka saya minta mereka mengepak barang bawaan sendiri. Si sulung dan si tengah biasanya mengepak pakaian dalam satu koper karena sama-sama perempuan. Si bungsu mengepak barang sendiri, karena laki-laki. Beda barang bawaannya dengan kakaknya. Saya juga mengepak barang sendiri. Kalo baju-baju sih saya bawa sedikit karena saya pilih baju yang bisa di padu padan, yang banyak itu skin care nya :D.

Jangan lupakan obat-obatan untuk selama perjalanan, juga makanan untuk berbuka dan juga cemilan. Jaga-jaga kalo sudah Maghrib sebelum sampai di rest area, sementara bisa berbuka dengan makanan yang kita bawa. Selama perjalanan, sempatkan istirahat dengan cukup. Selama mudik, saya nggak pernah ingin buru-buru sampai ke tujuan. Perjalanan saya lakukan dengan santai, kalau capek ya minggir ke rest area untuk istirahat. Kenyamanan selama perjalanan dan keselamatan saat tiba di tujuan merupakan hal yang utama.

jangan sampe mobil mogok di jalan (dok.freepik.com)
jangan sampe mobil mogok di jalan (dok.freepik.com)
Setelah fisik pemudik siap, jangan lupakan mesin mobil yang akan kita pakai. Perjalanan jatuh butuh kendaraan yang prima. Apalagi jalan yang ditempuh nggak selalu beraspal mulus. Saya nih kalau mudik dan lewat Brebes siap-siap deh ketemu jalanan yang berlubang-lubang. Untungnya pas lewat situ selalu tidak hujan, kalau hujan wah makin repot lagi. Jalan jadi kubangan. Untungnya tahun ini terbantu dengan adanya Tol Trans Jawa.

Perjalanan panjang dengan kondisi medan yang berubah dan cuaca yang juga bisa berubah bikin mesin bekerja ekstra. Sebelum berangkat cek kondisi mesin dan bersihkan mesin dari endapan kotoran dan karat yang bisa menurunkan performa mesin. Jangan sampe mesin mobil bermasalah di tengah jalan dan mogok. Ya untung kalo deket sama bengkel, kalo jauh kan repot juga.

Mesin kotor emang berbahaya dan salah satu penyebab mesin kotor adalah karena penggunaan bahan bakar yang salah. Mobil di atas tahun 2009 tuh didesain untuk menggunakan bahan bakar beroktan di atas 91 karena mesin didesain untuk menghasilkan performa bertenaga namun tetap hemat bahan bakar. Jadinya butuh bahan bakar dan pelumas berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun