Mohon tunggu...
Teguh Suprayogi
Teguh Suprayogi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terapis

La ilaha illallah

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jadi Tukang Cuci Piring Dari Tunjungan Hingga Blok M Plasa

21 Juni 2012   23:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340318024293639112

[caption id="attachment_196205" align="aligncenter" width="300" caption="3 cook helper jadul/dok.pribadi"][/caption] Melihat foto diatas jadi teringat tujuh belas tahun yang lalu... Merantau pertama kali ke kota Surabaya, bersama enam teman dari satu kampung untuk bekerja di sebuah restoran di salah satu plasa termegah kota Surabaya saat itu, Tunjungan Plasa. Tidak pakai proses rumit, bisa langsung bekerja, karena saya diajak oleh teman yang juga keponakan dari koki kepala di restoran ini. Restoran dengan menu masakan Eropa dan Indonesia. Dari chicken steak, sirloin steak, blackpapper steak, salad hingga spagheti, untuk masakan Indonesia ada sate ayam, sate kambing, sate sapi, bakmi goreng, godhog, dan nasi goreng dengan aneka variasi. Pekerjaannya serabutan dari cuci piring kotor, ngupas bumbu, sampai bantu-bantu koki mempersiapkan menu masakan yang dipesan pembeli. Cukup melelahkan,apalagi kalau akhir pekan, sabtu dan minggu, pekerjaannya dua sampai tiga kali lipat hari biasa. Apa boleh buat, harus tetap dijalani dengan sabar. Setelah tiga bulan masa kerja, baru aku tahu ternyata aku dan teman-temanku akan ditempatkan di restoran yang baru, di Blok M Plasa, Jakarta. Di Surabaya ternyata hanya training. Terasa berat meninggalkan kota Surabaya yang sudah mulai kusuka. Singkat cerita akhirnya kami pindah ke Jakarta. Resto yang baru berkonsep food court,berbagai macam menu dalam satu lokasi. Seperti halnya di Surabaya, disini pun dibagian dapur masakan Eropa dan Indonesia. Tempat kerjanya cukup lumayan nyaman,plasa yang megah waktu itu, banyak dikunjungi artis-artis papan atas Indonesia. Sayang tempat kerja yang bagus tidak diimbangi tempat tinggal yang memadai bagi karyawan. Menempati satu ruangan yang cukup besar disamping pabrik karton yang menurut desas-desus milik bos besar restoran. Sungguh tempat yang tidak nyaman, panas karena minim ventilasi dan beratap seng-seng tebal, airnya juga berwarna kekuningan dan agak berminyak, menurut cerita karena dekat peternakan babi....iihhh Mess karyawan ini ada di daerah Kapuk, Jakarta Barat, daerah yang kumuh waktu itu. Jarak yang lumayan jauh dengan tempat kerja. Oleh karena itu harus antar jemput tiap hari untuk menuju tempat kerja dan pulang ke mess. Sungguh melelahkan, hingga timbul rasa dalam hati untuk mengakhiri pekerjaan ini. Akhirnya dengan segala pertimbangan terutama tempat tinggal yang tidak memadai dan sehat aku mengundur kan diri dari pekerjaan sebagai cook helper. Teman-temanku yang bertahan bekerja di resto ini, saat ini kudengar sudah kerja jadi koki di sebuah hotel di Cirebon, ada yang jadi koki sebuah restoran di kota Kediri, beberapa yang lainnya belum tahu kabarnya. Oke tetap semangat kawan. Semoga suatu saat nanti dipertemukan lagi... Dammam, 22 Juni 2012

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun