Mohon tunggu...
Mr. Gee
Mr. Gee Mohon Tunggu... -

Menulis apa yang hendak ditulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mandi Lima Kali, Itulah Shalat

14 Desember 2012   09:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:40 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

MANDI 5 KALI

Ada sebuah permisalan yang diberikan oleh Rasulullah untuk menerangkan manfaat dari shalat lima kali sehari. Penjelasan tersebut diabadikan dalam sebuah hadist.

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “ Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda,’ Apakah pendapat kalian jika ada sebuah sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu ia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah kotoran masih melekat di tubuhnya?’ Para shahabat menjawab,” Kotoran tidak akan melekat di tubuhnya.” Sabda beliau, “ Itulah perumpamaan sholat lima waktu. Dengan mengerjakannya, Allah akan menghapus dosa-dosanya.” ( Ibnu Majah- At Targhib )

Tentu ada yang menggelitik dari hadist tersebut, pertama betapa sederhananya cara Rasulullah untuk memudahkan pemahaman kepada umat dengan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari yang ada di sekelilingnya. Sebuah contoh yang tidak asing dan mudah divisualisasikan karena nyata.

Kedua, secara logika yang normal mandi lima kali akan otomatis memberikan semua jenis kotoran yang melekat pada badan. Mungkin sedikit sekali orang yang sehari mandi sampai lima kali kecuali saat-saat tertentu. Ukurannormal mandi adalah dua sampai sampai kali. Sehingga terbayang dengan jelas manfaat shalat lima kali itu untuk kebersihan hati.

Ketiga, untuk logika terbaliknya adalah bagaimana rasanya tidak pernah mandi? Kalau sehari mungkin mungkin, dirinya masih mampu menahan daki, keringat dan bau badan yang menyengat. Tapi jika lebih dari tiga hari tidak mandi mungkin akan mempercepat global warming karena polusi udara dari bau-bau keringat orang yang tidak pernah mandi.

Demikian juga orang yang tidak pernah shalat untuk mendekat kepada Allah, maka bisa ditebak hati dan pikirannya tentu kotor. Tidak sekedar daki yang menghitam atau bau yang menyengat tapi kehilangan orientasi hidup dan lupa terhadap hakekat kehidupan yang sebenarnya karena hatinya tertutup oleh nafsu dan kedurhakaannya. Secara fisik terlihat sehat, secara moral maka basa-basinya menawan tapi sebenarnya hati dan pikirannya jauh dari keimanan.

Kelima, ada yang aneh yaitu orang yang sudah mandi lima kali sehari tapi masih tetap kotor dan bau. Orang sudah menjalankan shalat lima waktu tapi koq masih berbuat fakhsah dan mungkar, dosa dan maksiat. Tentu yang salah bukan airnya atau perintah shalatnya, tapi cara mandi dan cara shalat yang mungkin main-main dan tidak sesuai dengan SOP yang telah dituntunkan oleh Rasulullah.

Anak kecil bisa saja mandi lebih dari lima kali sehari, tapi kalau hanya bermain-main dengan air, tidak memakai sabun, tidak digosok-gosok atau yang penting basah badan dan rambut. Maka tentu akan jauh dari hasil sebuah mandi. Demikian juga orang yang sudah shalat lima waktu tapi niat hanya setor muka kepada calom mertua, caranya shalat yang penting gugur kewajiban, kurang tuma’ninahnya, tidak khusu’ dan menghayati bacaan-bacaan shalatnya. Tentu sudah bisa ditebak, tidak ada alasan bagi Allah untuk memberikan manfaat dan himah dari shalat itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun