Perjuangan terakhir skuad Garuda Muda akhirnya terhenti di Stadion Pibarot, Paris, Perancis. Ya, Indonesia U-23 harus terhenti dalam laga play-off oleh Guinea U-23 melalui gol tunggal yang dicetak oleh penyerang mereka yang juga mantan pemain Barcelona, Ilaix Moriba.
Di menit ke-29, kapten tim Indonesia U-23 Witan Sulaiman dianggap melakukan pelanggaran terhadap pemain Guinea U-23 di kotak terlarang. Wasit pun memberikan hadiah penalti kepada Guinea.
Ilaix Moriba dipercaya sebagai eksekutor penalti. Mantan pemain Barcelona tersebut melakukan tugasnya dengan sempurna.
Moriba mengarahkan bola persis ke tengah gawang. Sementara kiper Indonesia U-23 Ernando Ari Sutaryadi terkecoh dengan bergerak ke arah kiri. Bola pun meluncur dengan mulus ke gawang Indonesia U-23.
Ketinggalan 1-0 membuat para pemain Indonesia U-23 berupaya untuk menyamakan kedudukan. Akan tetapi upaya para pemain Garuda Muda itu selalu mentok dan tak membuahkan hasil.
Malahan di menit ke-76 Indonesia U-23 nyaris kebobolan untuk kedua kalinya setelah wasit kembali memberikan hadiah penalti kepada Guinea U-23. Wasit memberikan hadiah penalti kepada Guinea U-23 karena bek Indonesia Dewangga dianggap melakukan tekel kepada pemain Guinea di kotak terlarang.
Padahal jika saja ada VAR, mungkin apa yang dilakukan Dewangga akan terlihat secara jelas dan pasti apakah layak dihukum dengan tendangan penalti atau tidak.
Tak heran jika pelatih Indonesia U-23 coach Shin Tae-yong melakukan protes keras yang berujung kartu merah bagi pelatih asal Korea Selatan tersebut. Wasit pun mengusir Shin Tae-yong untuk tidak berada di pinggir lapangan atau bench.
Namun tendangan penalti Guinea U-23 kali ini tidak berhasil. Algassima Bah yang ditugaskan mengambil tendangan penalti gagal menjalankan tugasnya. Tendangan penalti pemain bernomor punggung 12 itu membentur tiang gawang sisi kanan Ernando Ari.
Semangat para pemain Indonesia U-23 yang sempat terlihat menurun setelah wasit memberikan hadiah penalti ke-2 kepada Guinea U-23 itu kembali menyala. Semangat para pemain skuad Garuda Muda bangkit dan kemudian melakukan serangan yang cukup masif dan merepotkan pemain belakang Guinea U-23.
