" Kalau begitu pendapat tuan, saya bisa terima. Baiklah tuan saya permisi dulu ", tuan asisten keluar dari ruangan kantor, namun dia tidak tahu kemana arah tujuan yang akan diambilnya, pikirannya semakin kalut, karena para kuli tahu betul kalau dia adalah orang orang yang masuk kedalam barisan PKI diperkebunan itu.
Sepeninggal tuan asisten tuan ADM, tampak serius mendengarkan siaran yang dipancarkan oleh pesawat radio itu, sebentar sebentar dia tampak berdiri dan melihat keluar dari daun jendela yang terbuka diruangan kantornya. Matanya memandang kearah rimbunan pohon kelapa sawit. Dikejauan pada langit yang berawan kelabu, tampak serombongan burung elang terbang melayang, pemandangan yang indah, tapi tidak seindah hati dan perasaannya yang saat ini sedang diselimuti oleh rasa kegelisahan dan ketakutan yang sangat. (Bersambung..).
Cerita yang dikemas dalam bentuk novel ini adalah merupakan cerita fiksi belaka. Jika ada nama dan tempat, serta kejadian yang sama, atau mirip terulas dalam novel ini. Itu hanyalah secara kebetulan saja. (Mohon Izin Bapak Adin Umar Lubis, Fhoto anda di Blogspot.com saya jadikan sebagai Beugrond dalam novel ini)
 Asahan, September  2017