Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Orang - orang di Kebun Sawit (51)

26 September 2017   19:19 Diperbarui: 26 September 2017   19:30 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fhoto/Adin Umar Lubis

" Betul kita tidak tahu apa apa tentang itu, tapi kita telah terdaftar didalam buku besar PKI sebagai anggotanya".

" Jika memang seperti itu nantinya, apa yang bisa kita lakukan tuan?". Keduanya terdiam sejenak, mereka mendengarkan siaran dari pesawat radio itu yang mengabarkan bahwa tentara dan dibantu masyarakat sifil yang anti PKI, telah pula menangkapi para pimpinan PKI dan anggotanya didaerah daerah. Wajah tuan asisten dan tuan ADM tampak memancarkan sinar kegelisahan dan ketegangan.

" Sebaiknya kita mendengar saja dahulu, bagai mana kelanjutan dari persoalan ini, jika pemberantasan PKI iti sampai keperkebunan, baru kita bisa mengambil sikap, untuk sementara ini ada baik nya kita hanya waspada saja, mungkin inilah jalan yang terbaik menurut saya ", tuan asisten mendengarkan saran yang disampaikan oleh tuan ADM.

" Tapi tuan, dikantor perkebunan ini saja, kita tidak seluruhnya sebagai anggota PKI, tapi ada juga yang masuk kedalam barisan partai Nasional dan Agama, apakah mereka mereka ini tidak menjadi gunting didalam lipatan?", memang apa yang dikatakan oleh tuan asisten benar, bahwa diantara para petinggi perkebunan tidak seluruhnya masuk kedalam barisan PKI maupun Gerwani, tapi ada diantara mereka yang masuk kedalam barisan Partai Nasional dan Partai Partai agama.

" Saya rasa mereka yang masuk kedlama barisan partai partai diluar PKI ini, tentu  mereka mereka ini akan melindungi kita, jika terjadi sesuatu ". Walaupun tuan ADM mengatakan seperti itu, tetapi didalam hatinya dia membenarkan apa yang dikatakan oleh tuan asisten. Tidak semua para petinggi dikantor perkebunan ini yang dapat dipercaya.

" Tuan dalam situasi seperti ini, kita sulit untuk mempercayai seseorang. Walaupun kita selama ini bersikap baik terhadap mereka. Tapi kita tidak dapat untuk menjamin bahwa mereka itu mau menolong kita apa bila kita dalam keadaan terdesak. Tuan paham maksud arah bicara saya?". Tuan ADM menganggukkan wajahnya, dia tahu kearah mana bicara tuan asisten itu diarahkan.

" Saya paham tuan,  karena dalam situasi seperti inilah,  orang orang yang punya ambisi untuk berkuasa akan mengambil kesempatan, sekalipun orang yang mempunyai ambisi untuk berkuasaitu dari belahan diri kita sendiri, itukan yang tuan maksud?". Mata tua ADM memandang kearah tuan asisten.

" Betul tuan, jabatan asisten dan ADM diperkebunan ini, suatu jabatan yang banyak diincer oleh orang yang ada diperkebunan ini. Karena itulah situasi seperti sekarang ini akan mereka jadikan sebagai kesempatan untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan asisten dan ADM ", sesekali tuan asisten terlihat sedang berpikir dan menarik nafas panjang. Siaran yang dipancarkan oleh pesawat radio yang ada dihadapan mereka semakin gencar memberitakan tentang penangkapan para tokoh PKI dan antek anteknya.

" Kita berpikir yang positif saja tuan ".

" Tapi yang saya bicarakan tuan ADM, jika pergolakan penumpasan PKI sampai keakar akarnya ".

" Ya, saya paham tentang kegelisah tuan itu, tapi kitakan tidak boleh ceroboh, kita ikuti saja dahulu bagai mana perkembangannya, jika situasinya semakin darurat baru kita dapat menentukan jalan mana yang harus kita tempuh", tuan ADM sepertinya sedang menenangkan hati dan perasaan tuan asisten, walaupun sebenarnya dihati tuan ADM, hal tersebut sama seperti apa yang dikatakan oleh tuan asisten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun