Mohon tunggu...
Daun hijau
Daun hijau Mohon Tunggu... Freelancer - Apa yang harus diterangkan, jika suram lebih menawan

Tetaplah menjadi hijau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merantau #1

20 April 2019   14:10 Diperbarui: 20 April 2019   14:23 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merantau sebuah garis takdir meninggalkan dan ditinggalkan
Pergi untuk kembali pulang atau pergi untuk menghilang
Tak ada yang bisa dipastikan, kecuali hanya jejak petualang
Yang masih bisa ditemukan, untuk kembali diceritakan

Merantu sebuah jejak mencari nama namun terkadang pulang tinggal nama
Pergi dengan segala asa, seringkali patah oleh putus asa
Bertahan dengan segala harapan,  terkadang pupus oleh keraguan
Berjuang dengan segala kekuatan, terkadang luruh dengan satu ucapan

Merantau sebuah peristiwa perpisahan yang selalu dihadiahi tangisan
Dengan air mata yang jatuh begitu menyedihkan
Setiap tetes air mata mengharapkan kepulangan yang utuh, bukan kepulangan yang tinggal tubuh

Merantau sebuah fase menyulitkan dalam perjalanan kehidupan
Dengan lika-liku kepedihan yang selalu menjelma dalam bayangan
Dengan rasa rindu yang harus ditahan-tahan dalam kesendirian

Merantau adalah proses mencari cahaya kesuksesan
Yang terkadang tak ditemukan di kampung halaman
Yang terkadang sulit untuk didapatkan

Tapi jangan lupa,
Merantau adalah pertemuan yang terjeda, untuk menemukan titik singgung kebahagian.
Dengan segala keharuan sebagai symbol kemenangan.
Yang tak kalah oleh segala hinaan yang pernah didapatkan.

Bandar Lampung, April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun