Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kevin Aprilio dan 4 Sikap Mental yang Dijalankannya dalam Melunasi Utang Rp 17 Miliar

24 Juni 2019   17:24 Diperbarui: 24 Juni 2019   22:46 5189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin Aprilio. Sumber: Instagram @kevinaprilio

"Berhati-hatilah kamu dalam berutang. Sesungguhnya utang itu mendatangkan kerisauan di malam hari dan kehinaan di siang hari." (HR. Baihaqi)

Aku sedang istirahat dari pekerjaan dan memilih berselancar di Instagram saat menemukan postingan tentang Kevin Aprilio yang sangat menggemparkan jagat maya. 

Postingan tersebut bahkan mendapat atensi hampir 2 juta Instagramer dan mulai menjadi pembicaraan hangat di berbagai media, hingga pemuda berusia 29 tersebut membuat sebuah video yang diunggah ke akun Youtube miliknya. 

Intinya, empat tahun silam (tahun 2015 dong ya) puteri musisi Addie MS ini terjerat utang hingga Rp. 17 Miliar gara-gara kena tipu dalam bermain Forex. Uang Rp. 17 Miliar tersebut adalah milik para orang terdekatnya yang dipercayakan padanya sebagai investasi. 

Sementara uang pribadi Kevin yang melayang adalah Rp. 8 Miliar. Saat itu usianya masih 25 tahun dan kita mengenalnya sebagai musisi muda yang moncer. Gara-gara utang inilah semua kekayaannya ludes tak bersisa kecuali tubuhnya sendiri.


"Semua penghasilan saya dari musik, tabungan, aset baik itu Rumah maupun Ferrari 430 yang saya dulu pernah punya itu semua harus dijual karena saya gagal besar dalam industri forex...Saya sampai memiliki utang sampai 17 M...Saya memang tidak pernah buka ini di publik jadi bagi anda yang melihat postingan ini, artinya anda yang pertama tau soal ini....Pada saat itu saya ingin sekali bunuh diri,"

Wah, kebayang stressnya berhutang sebanyak itu karena salah perhitungan dalam bisnis atau memang awalnya nggak ngeh kalau bakal ditipu. Wajar kalau sekiranya Kevin merasa benar-benar hancur dan sempat terbersit ingin bunuh diri. Meskipun orangtuanya kaya raya, nggak mungkin juga semudah itu melunasi uutang Rp 17 Miliar karena sangat besar bahkan bagi orang kaya sekalipun. 

Dalam postingan tersebut, Kevin mengakui bahwa ada seorang perempuan yang tidak meninggalkannya karena keadannya bangkrut dan super miskin. Perempuan bernama Vicy Melanie tersebut justru memberi Kevin semangat bahwa ia akan menemani Kevin selama 3 tahun dalam upayanya menyelesaikan masalahnya. Jika ia tidak berhasil membantu Kevin melewati keadaan krisisnya, maka Kevin boleh meninggalkannya. 

Kevin akhirnya mengucapkan terima kasih bahwa bersama Vicy disampingnya, ia bisa melewati masa-masa sulitnya dan ia yakin bahwa perempuan itu yang layak menjadi istrinya. Kabarnya, tahun 2019 ini mereka bakal menikah setelah 4 tahun berpacaran dalam suasana senang dan sulit. 

Oke, itu cerita singkatnya dan kini hidup Kevin sudah kembali. Utangnya yang Rp. 17 Miliar itu sudah lunas dalam waktu 3 tahun dan ia sudah kembali memiliki aset yang bagi sebagian besar orang Indonesia tentulah sangat mewah, seperti Ferrari seharga ratusan juta. Yang menarik adalah, bagaimana secara teknis Kevin melunasi utangnya dan bersikap menghadapi para penagih hanya dalam waktu 3 tahun? 

Pada 20 Juni lalu, Kevin mengunggah sebuah video di akun Youtube miliknya dan menerangkan 4 sikap mental yang dilakukannya dalam proses melunasi utangnya dalam waktu 3 tahun saja. Karena menurutnya, dalam menghadapi masalah seberat itu, kita tidak boleh bersikap sembrono apalagi lari dari tanggung jawab. 

Karenanya, dia menjelaskan empat langkah penting dan krusial sebagai sikap mental dalam melunasi utang, yang menurutnya lumayan berat dilakukannya. Dan dia berhasil melakukannya. 

Berikut 4 sikap mental ala Kevil Aprilio dalam melunasi utang Rp. 17 Miliar: 

1|  Cooling Down alias Bersikap Tenang 
Menurut pemuda yang merupakan owner dari Ferrari Club Indonesia tersebut, sikap mental yang pertama kali harus dilakukan adalah menenangkan diri. 

Ada banyak hal yang dapat dilakukan dalam upaya menenangkan diri seperti istirahat yang cukup, bersih-bersih diri dan tempat tinggal, mendengarkan musik, silaturahmi ke rumah orangtua, meditasi atau melakukan hal lain yang memberi kesenangan secara fisik. Tujuannya ya jelas agar fisik nggak kelah dan stress. 

Nah, setelah urusan jasmani ini selesai, dilanjutkan dengan membenahi urusan rohani. Bisa beribadah dengan ikhlas, disiplin dan benar-benar meminta kepada Tuhan agar diberikan petunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. 

Selain meminta untuk diri sendiri agar diberi petunjuk dan ketenangan, juga berdoa agar pihak-pihak yang terlibat diberikan ketenangan yang sama agar semua pihak diberikan ketenangan dalam proses menyelesaikan masalah, alias si utang Rp. 17 Miliar itu. 

"Jadi setelah Anda sudah tenang secara fisik, rohaninya juga harus tenang. Kalau seperti saya, saya salat, berdoa minta petunjuk, minta diampuni kesalahan saya, minta tolong diberi jalan yang terang, diberi ketenangan. Tolong yang menagih saya ini diberi ilham untuk tidak menekan," 

Dalam pengakuannya, Kevin berurusan dengan belasan orang yang merupakan orang-orang terdekat dalam hidupnya. Mulai dari sahabat-sahabat dekatnya, keluarganya hingga seorang pejabat negara yang penting. 

Melihat besarnya utang, belasan orang tersebut sebenarnya bisa ambil jalan pintas dengan memperkarakan Kevin ke pihak berwenang. Tapi jelas hal tersebut akan merusak nama baiknya dan nama baik keluarga besarnya yang telah dijaga dengan mati-matian selama bertahun-tahun. 

2| Hadapi masalah: Menemui si pemberi utang dan melakukan negosiasi
Langkah kedua ini merupakan hal krusial yang seringkali dtinggalkan sebagian besar orang yang memiliki utang. Dalam videonya, Kevin mewanti-wanti agar kita tidak melewati fase ini karena sangat penting untuk menentukan keberhasilan di 2 fase selanjutnya. 

Menurut Kevin, sikap terbaik yang harus dilakukan setelah mengambil masa cooling down adalah mengontak para pemberi utang, membicarakan janji temu dan kita harus benar-benar menemui mereka sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan bersama. Langkah ini wajib dilakukan sebagai bentuk itikad baik dan tanggung jawab bahwa kita berniat baik akan melunasi hutang dan tidak akan melarikan diri apalagi kabur ke luar negeri. 

"Saya ngomong ini juga berat. Tapi Anda harus samperin mereka duluan, telepon bikin janji ketemu. Setelah janji, Anda harus samperin di mana pun dia berada, Anda harus punya mental, semarah apa pun mereka, sengancem apa pun mereka ke Anda...Seenggaknya ada satu poin plus oleh lawan main anda, anda menunjukan sikap bahwa anda ingin bertanggung jawab dan anda akan datang untuk bertanggung jawab."

Bertanggung jawab pada utang ternyata bukan hanya dilihat dari fase lunasnya utang tersebut, melainkan bagaimana mengambil sikap saat berhadapan dengan pemberi utang, bahkan ketika dalam keadaan diancam ini-itu. 

Dalam kasusnya, Kevin menghubungi (menelepon) setiap orang dan membuat janji temu. Ia menyarankan agar jangan sampai para pemberi utang yang menguber kita macam Debt Collector, melainkan kita duluan yang mengontak dan menemui mereka. Dalam fase inilah, orang akan melihat bahwa kita berniat baik menyelesaikan utang dengan tanggung jawab dan tidak melarikan diri. 

3| Paparkan visi dan misi dalam membayar utang 
Dalam pertemuan dengan pemberi utang, tentu saja bukan pertemuan untuk minum kopi dan menikmati sepotong kue. Melainkan secara serius memaparkan visi, misi dan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan untuk melunasi utang. 

Bahkan, Kevin menyarankan kita untuk membuatnya dalam bentuk Power Point dan melakukan presentasi layaknya seorang pengusaha muda yang sedang mencari suntikan dana dari investor.

Dalam fase ini, kita juga harus menyediakan sejumlah rencana. Misalnya kita punya Plan A, tapi juga punya Plan B dan C jika ternyata dalam perjalanannya Plan A tidak berhasil. Pokoknya, harus ada solusi untuk setiap masalah yang dihadapi. Namun, Kevin juga memberi tips sebelum melakukan presentasi, yaitu dengan memberikan kata pengantar yang sopan dan meyakinkan, seperti yang dia lakukan. 

"Izinkan saya melunasi utang saya kepada Anda lewat rencana yang saya paparkan ini. Anda bisa saja memenjarakan saya, tapi dengan itu utang saya kepada Anda akan semakin sulit terbayar."

Kata-kata pembuka tersebut sebenarnya menunjukkan bahwa kita berniat baik, bahwa presentasi yang dilakukan memang benar-benar sebuah rencana yang akan dilakukan agar utang bisa segera dilunasi. Sebab, jika pemberi utang memilih jalan pintas, sama saja menutup semua peluang Kevin untuk berusaha melunasi utangnya. 

4| Kerja keras bagai kuda
Tiga langkah pertama telah dilakukan dan para pemberi utang menunggu pelunasan sesuai rencana yang telah dipaparkan. Dalam pengakuannya, Kevin bekerja sangat keras seakan-akan akan menghadapi kematian esok hari. Layaknya kita bekerja dengan pistol ditodongkan di kepala dan tiada lagi hari esok. 

"Anda harus kerja seolah Anda mati besok, Anda harus kerja seolah Anda ditodong pistol setiap detik. Anda harus kerja seolah Anda sudah enggak punya apa-apa. Anda harus kerja seolah Anda cuma sendirian di dunia ini."

Keempat langkah ini telah dilakukan Kevin dan utangnya Rp. 17 Miliar lunas dalam waktu 3 tahun. Tentu semua orang yang mengetahui kisah ini berdecak kagum akan sikap mental, tanggung jawab dan kerja keras Kevin. 

Bagaimana enggak, saat itu dia masih berusia 25 tahun dan bisa saja memaksa kedua orangtuanya untuk menjual seluruh harta yang mereka miliki dalam rangka melunasi utang tersebut. Secara logika kan, masa iya sih musisi semoncer Addie MS nggak punya uang buat bantu anaknya melunasi utang. Terlebih mereka punya kepentingan menjaga nama baik sebagai musisi papan atas. 

Oke, fase keempat ini tentu yang paling bikin penasaran. Bagaimana caranya mendapatkan uang Rp. 17 Miliar dalam waktu 3 tahun setelah semua aset dijual? Menurut pengakuan Kevin, pemuda itu mengerjakan apa saja dengan berdarah-darah. 

Karena harus bekerja serabutan, ia meninggalkan dunia musik dan hanya mengumpulkan royalti dari musik karyanya. Ia bahkan sempat menjadi sales marketing perumahan, makelar dan mediator. Semacam palugada gitu, apa yang orang minta ia berusaha sediakan yang penting menghasilkan uang. 

Selain itu, Kevin juga ternyata banyak dibantu kekasihnya. Vicy Melanie dalam menjalani kerja-kerja serabutan tersebut. Vicy memberikan banyak saran bagi Kevin dalam mengambil langkah-langkah strategis dalam bisnisnya, semacam jadi penasehat finansial gitu. Kerjasama saling mendukung dan menguatkan antar sepasang kekasih ternyata membuahkan hasil. 

Kini, selain Kevin sudah terbebas dari lilitan utang, dia juga sudah menemukan jalan terang untuk fokus kepada bisnis tertentu agar tidak serabutan. Karena ternyata bisnis serabutan, termasuk kepincut keuntungan bermain Forex tanpa mempertimbangkan keburukannya bisa menjerat kita kedalam bahaya hebat. 

Demikian inspirasi dari anak muda berbakat dan pekerja keras seperti Kevin Aprilio. Jika saat ini kita dirundung masalah berupa utang, kita bisa menerapkan  4 sikap mental yang telah digunakan Kevin. Mudah-mudahan kita semua terhindar dari lilitan utang yang menggila dan selalu diberikan kemudahan dalam setiap urusan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun