Mohon tunggu...
Widi Admojo
Widi Admojo Mohon Tunggu... Guru - Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

sedikit berbagi semoga berarti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

AKM Guru, Solusi atau Sekadar Sensasi?

3 Maret 2020   12:56 Diperbarui: 3 Maret 2020   13:01 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen penulis di goglephotos

  • Kementerian pendidikan dan kebudayaan, meluncurkan program yang cukup heboh dimata para guru di Indonesia, yakni AKM guru. Singkatan dari Assesmen Kompetensi Minimal  bagi guru. Sama dengan apa yang diluncurkan juga oleh para peserta didik, yakni AKM siswa.  Mengapa disebut heboh, karena program ini tidak bisa dielakkan juga menyita perhatian dan sekaligus kegaduhan para guru-guru. Ada yang kawatir dengan AKM ini, ada yang biasa-biasa saja, ada yang begitu seriusnya brosing sana-brosing sini mencoba mencari referensi agar tidak mengecewakan hasil AKMnya.

Lazimnya sebuah program yang boleh dikatakan baru, aksi reaksi tentu  biasa terjadi. Program ini ada yang menganalisa hanyalah sebuah program sensasional saja. Karena sebenarnya bila dilihat dari materi AKM yang beredar di beberapa media, hanyalah sebuah rangkaian pertanyaan yang biasa ada dibeberapa item test bakat minat, dan test intelegensi yang sudah ada dan biasa dipakai oleh lembaga-lembaga pengukuran intelegensi, bakat minat yang sudah ada. 

Jadi apa yang diunggulkan dari kegiatan AKM guru ini sebenarnya belum kelihatan jelas juntrungnya. Kalau toh misalnya ingin mengukur bakat minat, karakter, dan kecenderungan guru, perlukah kementerian secara heboh menyelenggarakan kegiatan ini dan seolah-olah itu adalah kreator dari kementerian itu sendiri. 

Sementara bila hanya berbentuk test kemampuan seperti test bakat minat dan test intelegensi, pinjam lembaga penyelenggara pengukuran kepribadian sudah banyak ada di tengah-tengah masyarakat kita.

Pertanyaan berikutnya adalah, soal tindak lanjut dari kegiatan AKM ini seperti apa. Apakah kemudian ada pengklasifikasian guru berdasarkan kebakatannya ? Ataukah berdasarkan karakternya ? Ataukah ada program besar sebagai tindak lanjut untuk merenovasi dan mereorientasi para guru berdasarkan hasil AKM yang sudah ada ? 

Semuanya itu kelihatannya belum jelas dan belum tersosialisasi dengan baik. Wajar bila kemudian pesimisme dan berbagai pertanyaan masih menggantung di hadapan para guru yang merasa kurang begitu paham akan tindak lanjut dari kegiatan AKM ini.

Kecemasan para guru sebagian lagi adalah bila mana nanti hasil AKM ini secara kualitas kompetensi para guru ini benar-benar berada pada kondisi minimal, atau bahkan dibawah minimal. Lalu perlakuan apakah yang bakalan diberikan pada guru guru bila mana hasilnya jelek menurut kriteria tertentu ? "Bullying" apa yang nanti bakalan diterima  bila hasilnya kurang memuaskan.

Namun ada hal yang tentunya ditunggu dari kelanjutan program assesmen ini. Apapun, yang menjadi harapan adalah tetap terjaminnya upaya peningkatan mutu pendidikan di negeri  ini dengan tetap berpijak pada peningkatan kompetensi baik para peserta didiknya maupun para pendidiknya. Artinya apapun hasilnya nanti dari kegiatan AKM ini adalah yang ditunggu langkah kongkrit yang semakin mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dengan kata lain, AKM sebagaimana maksud dari kementerian pendidikan untuk mendapatkan gambaran tentang pemetaan kondisi  pendidikan di negeri ini, maka tindak lanjut menjadi penting untuk disosialisasikan secara transparan dan akurat. Namun demikian, apa skenario dari tindak lanjut yang  akan dilakukan oleh pemerintah melalui kementerian pendidikan ini memang belum sepenuhnya terang benderang.

Kualitas guru disekolah memang beragam. Beberapa kali sudah dilakukan pengukuran melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilakukan oleh kementerian pendidikan melalui dirjen GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan), dan hasil dari Uji Kompetensi Guru sudah cukup jelas seperti  apakah kondisi guru di Indonesia. Langkah perbaikan dan peningkatan kualits juga sudah dilakukan melalui berbagai macam program kegiatan.

Harapannya, AKM yang saat ini digagas dan dijalankan oleh kementerian pendidikan tidak lalu sekadar asal ada kegiatan yang berbeda.  Namun benar-benar menuju ke peningkatan mutu pendidikan melalui analisa kompetensi guru dan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun