Mohon tunggu...
wahyu 'wepe' pramudya
wahyu 'wepe' pramudya Mohon Tunggu... -

full time sinner, full time pastor, full time husband and father. unresolved mystery about grace. Kontak di bejanaretak at gmail dot com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagi Hati di Pelosok Negeri

17 Agustus 2017   18:54 Diperbarui: 17 Agustus 2017   19:12 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikian pula dengan teh dan kopi yang selalu ada.  Saya selalu mengingatkan rekan-rekan untuk menghabiskan teh atau kopi di gelas, karena untuk menyediakan ini, penduduk setempat mesti berjalan kurang lebih 4-5 kilometer untuk mengambil air dengan jirigen plastik.

Mereka hidup dalam kemiskinan, tapi selalu punya hati untuk berbagi.  Tak jarang mereka memberikan kami ayam hidup untuk nanti kami oleh di tempat kami menginap.  Saya masih mengingat benar apa yang dikatakan dalam penyambutan kedatangan kami.  Pemimpin masyarakat selalu berbicara dalam bahasa daerah, dan kami memahaminya lewat penerjemah yang ada.

"Mereka ini bukan saudara kita.  Mereka datang melintasi lautan untuk menengok dan membantu kita.  Mari kita perlakukan mereka sebagai saudara." Begitulah kurang lebih terjemahan dari ungkapan yang ada setiap kali penyambutan terjadi.

Lihatlah senyum ceria anak-anak ini.  Senyuman yang sama selalu menyambut saya dan tim.

Anak-anak di sebuah desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan bermain iPad untuk pertama kali (Dokumentasi Pribadi)
Anak-anak di sebuah desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan bermain iPad untuk pertama kali (Dokumentasi Pribadi)
Kami sadar betul apa yang kami lakukan tak mampu mengubah kondisi penduduk setempat dengan cepat.  Namun, kami ingin berbagi hati pada mereka.  Kami ingin menegaskan bahwa masih ada orang-orang yang memerhatikan mereka yang tinggal di pelosok negeri ini.

Kami ingin berbagi pengharapan.  Bahwa kondisi hidup bukan hanya untuk diterima begitu saja.  Lewat bantuan dan pelatihan penanaman sayur-mayur, kami ingin menunjukkan bahwa kerja keras pun akan menumbuhkan harapan bahkan di tengah lahan yang penuh cadas.

Kami berbagi hati untuk menerimanya kembali.  Penyambutan yang menggetarkan hati itu selalu mengingatkan kami.  Ada satu hal yang menyatukan di tengah banyak perbedaan yang ada: cinta kami untuk Indonesia!

Merdeka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun