Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sapi, Angkot, dan Ketan di Malang

19 September 2017   17:43 Diperbarui: 19 September 2017   17:55 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liputan Sapi

Pagi-pagi udah harus siap-siap liputan menuju peternakan sapi di Pujon yang letaknya lebih jauh lagi dari Batu, Malang. Ternyata daerah ini sapi-sapi perahnya beneran gede-gede banget kayak yang suka ada di tipi dan mirip kayak di Eropa kali hahaha (kayak udah pernah ke Eropa aja).

Yang patut diapresiasi, Nestle yang asli produk Eropa malah pakai produk susu lokal. Mereka juga memberikan pelatihan kepada para peternak meski susu yang dibeli dari mereka harganya masih murah.

Liputan ultah Nestle kali ini bukan cuma liat stand-stand di Pujon. Tapi langsung juga pantau sapi yang gemuk-montok, pulang-pulang saya bingung apa musti harus ke Museum Angkut ato balik ke hotel karena hujan. Apalagi nun jauh di sana rekan mantan merdeka.com sudah menunggu dan berjanji akan menemani keliling Malang.

Jadilah saya balik ke hotel dulu naek angkot muter-muter karena gojek ditungguin gak dapet-dapet. Dengan segenap tenaga dan menembus gerimis manis kita langsung pergi ke Museum Angkut yang untungnya masih buka sampai jam 9 atau 10 malam.  Dengan promo citilink, saya lumayan dapet diskon sekitar 25% hehe cuma nukerin nomor boarding. lumayan.

Museum Angkut

Museum ini mungkin salah satu museum yang terbilang cantik dan pengelolaannya terbukti profesional. Semula teman wartawan menyarankan untuk langsung menemui pengelola untuk mendapatkan tiket gratis, tapi tentunya upahnya adalah berita. Tapi saya menolak dengan alasan saya emang mau liburan tanpa mau menulis.

Alhasil dengan masih berbasah ria karena kehujanan, saya sama teman kudu melewati food court apung untuk bisa masuk ke entry area. Lucu aja konsep food court ini tapi terbilang sempit dan terlihat sumpek, meski kelihatannya mau dibuat seperti pasar apung lengkap dengan sampan.

Baru masuk ke museum ini kita langsung disuguhkan dengan mobil-mobil bermerek yang klasik kayak cadillac, ferrari model lama dan macam-macam. Oh ya kalian ga boleh foto-foto pakai DLSR mending pake HP aj karena akan dikenai biaya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Banyak atraksi di sini, yang terbaru adalah simulasi pesawat terbang tapi saya terlampau malas mengantre panjang dengan saingan anak-anak kecil hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun