Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sangat Cinta Indonesia, Apakah Gadis Cantik dan Jenius Ini Bakal Masuk Kabinet Jokowi?

7 Juli 2019   17:22 Diperbarui: 7 Juli 2019   17:51 3615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maria Audrey Lukito (Audrey Yu Jia Hui) | Foto: audreyyujiahui.com

Sebagai anak semata wayang, pendidikan dan masa depan Audrey betul-betul diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Akan tetapi satu hal yang selalu diingatkan kepadanya, bahwa dia dan keluarganya berstatus minoritas di negeri ini.

Dan ternyata semasa sekolah Audrey mengalami sendiri perlakuan berbeda seperti yang disampaikan orang tuanya. Dia dikucilkan teman-teman sebayanya. Dia pun berontak karena menurut pemahamannya, di dalam Pancasila tidak terkandung ajaran untuk membeda-bedakan warga negara. 

Ceritanya Audrey ini sudah sangat paham Pancasila walaupun umurnya masih kecil. Dia juga mengagumi Mahatma Gandhi, aktivis kemanusiaan dan gerakan kemerdekaan India.

Tidak hanya status etnis keluarganya yang membuat dia dikucilkan, Audrey juga sering dibilang aneh oleh orang-orang di sekitarnya. Mengapa? Audrey sangat-sangat pintar. Semua mata pelajaran di sekolah dianggap mudah. Sebenarnya yang aneh itu dia atau orang lain sih? Sila nilai sendiri.

Saking pintarnya, Audrey lulus dari semua jenjang pendidikan dalam waktu singkat. Antara lain menyelesaikan SD 5 tahun, SMP 1 tahun, dan SMA 11 bulan. Dia lulus SMA pada umur 13 tahun. Artinya dia mesti kuliah setelah itu, bukan?

Masalahnya tidak ada universitas di Indonesia yang bersedia menerima seorang anak berusia 13 tahun masuk kuliah. Akhirnya Audrey terpaksa kuliah di University of Virginia, Amerika Serikat jurusan Fisika Murni. Apa yang terjadi, dia lulus hanya dalam waktu 3 tahun (ada sumber lain menyebut 2 tahun) dan menyandang predikat sempurna (Summa Cum Laude).


Setelah lulus, ternyata rasa cinta Audrey kepada tanah air justru semakin besar. Dia langsung pulang dari Amerika Serikat ke Indonesia dan mencoba melamar jadi anggota TNI. Dia ingin berjuang seperti para pahlawan yang dikenalnya semasa Taman Kanak-Kanak (TK)

Lagi-lagi mendapat penolakan, usianya belum genap 17 tahun. Penolakan itu tidak membuatnya patah semangat. Dia bertolak ke Sanghai dan mengajar Bahasa Inggris level tertinggi.

Selain menguasai ilmu Fisika, Audrey diketahui fasih 6 bahasa asing yaitu Inggris, Prancis, Jerman, Mandarin, Rusia dan Latin. Bahkan menurut berbagai sumber, Audrey disebut sudah menamatkan program doktoral. Menakjubkan, bukan?

Di sela-sela kesibukan mengajar bahasa, Audrey masih menyempatkan menulis beberapa buku. Setidaknya ada 8 buku yang sudah diterbitkan, dua di antaranya berjudul "Patriot" dan "Mencari Sila Kelima".

Dengan prestasi dan pengalamannya, pada 2017 lalu, Audrey dinobatkan sebagai salah satu dari 71 ikon Prestasi Indonesia oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi-Pancasila (UKP-P) di ajang Festival Prestasi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun