Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hosabi versi Kasidi 7 - Satu itu Beda

18 Mei 2024   10:08 Diperbarui: 18 Mei 2024   10:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pinterest.com/rosyw/our-father-which-art-in-heaven/

Hosabi versi Kasidi 7 -- Satu itu Beda   

Sebuah dialektika berlangsung sengit antara Kasidi dengan teman temannya. Kasidi yakin bahwa Bapa dan Putra dan Roh Kudus itu berbeda sedangkan temannya yakin bahwa mereka sama. Berikut adalah penggalan diskusi tersebut, yang memang terasa melompat-lompat tetapi jika bisa dirangkai dengan cermat dan cerdas maka akan terasa juga bagaimana Kasidi menopang argumennya.

Ketika Bapa bersabda: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia" maka entitas Bapa dan Putra berbeda.

Ketika Tuhan bersabda: 'Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; ...' maka jelas Tuhan ingin menegaskan meskipun Dia dan BapaNya beda tetapi mereka satu, bersama-sama dengan Roh Kudus.

Lebih jauh Kasidi mengatakan paham kan bahwa yang satu itu bisa beda atau sama, dan juga penting dipahami bahwa semuanya berasal dari Bapa yang gelarannya Sang Mahapencipta. Tidak ada sesuatu yang tidak berasal dari Bapa.


Tuhan memohon pada BapaNya agar kita menjadi satu. Ada Tuhan yang memohon, ada Bapa tujuan permohonan Tuhan, dan ada kita yang dimohonkan.

Supaya tidak terus ngawur dan sok tahu, perhatikan dengan cermat dan saksama bagaimana Tuhan dalam doanya yang panjang pada Bapa untuk kita semua memaknai arti kata 'satu'. Satu itu ternyata tidak harus sama tetapi justru berbeda. Berbeda tetapi satu.

Apakah permohonan ini dikabulkan? Kata salah seorang Romo, berdasarkan realita dan fakta saat ini, ternyata tidak. Mengapa doa Tuhan tidak dikabulkan? Karena, menurut Kasidi, tidak selaras dengan kehendak Bapa. Hanya kehendak Bapalah yang bisa terjadi, dan Tuhan taat pada ini. (sda/tbs-18052024-hvk7)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun