Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kata "Minta Maaf" Miliki Multi Tafsir

5 Desember 2018   08:39 Diperbarui: 5 Desember 2018   09:22 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kosa kata :"Minta maaf"memiliki multi tafsir ,karena walaupun kata yang diucapkan sama ,namun maknanya tergantung pada alasan orang yang mengucapkannya. Bisa jadi hanya sekedar ,kata basa basi,seperti misalnya ,kalau kita lagi duduk santai dirumah,ada tamu yang datang.Ternyata ada yang mau menawarkan parfum. Maka sebagai bahasa basa basi,kita mengatakan :"Maaf ya mbak. ibu lagi masak" Nah,dalam konteks ini,sesungguhnya kita tidak bersalah apa apa,mengapa harus minta maaf.? Tapi demi untuk menghargai orang yang datang,maka kita ucapkan kata :"maaf"

Ada pula kata maaf yang sesungguhnya, misalnya ,tanpa sengaja ketika masuk dalam lift yang penuh,tiba tiba tanpa sadar ,kita menginjak kaki seseorang,maka dengan tulus kita minta maaf. "Aduh,maaf ya bu,saya tidak sengaja"  Lain lagi kalau  misalnya,ketika mengemudikan kendaraan,maka tanpa sengaja ada seseorang yang tersenggol dan jatuh,maka pada saat ini,tidak cukup kita :"Minta maaf"dan kemudian melanjutkan perjalanan kita. Karena walaupun kita tidak sengaja menyenggol,namun ada yang terluka,akibat kelalaian kita,maka sebagai manusia yang punya tenggang rasa,kita hentikan kendaraan. 

Mengajak orang yang terserempet  oleh kendaraan kita ,untuk dibawa ke rumah sakit. Kalau orangnya  tidak mau ke rumah sakit ,karena merasa cuma luka kecil,maka kita sekali lagi mohon maaf dan meninggalkan nomor ponsel kita ,sambil berucap:" Mohon maaf,ini nomor Ponsel saya" Hal ini untuk menunjukkan,bahwa kata :"minta maaf" yang kita ucapkan,adalah sungguh sungguh keluar dari lubuk hati kita.Walaupun kita tidak sengaja atau bahkan belum tentu kita yang salah,namun karena ada orang yang terluka,maka kita tunjukkan rasa prikemanusiaan kita,dengan menawarkan bantuan untuk ke rumah sakit.

Minta Maaf Berulang Kali,Sambil Terus Menyakiti Hati Orang

Mohon maaf,saya tuliskan  sepotong cuplikan biografi pribadi. Pada waktu   pertama kali mulai usaha,saya mendapat kabar bahwa ada kebijakan dari pemerintah,untuk memberikan kredit untuk  usaha kecil.tanpa jaminan. Karena saya masih sangat awam mengenai masalah pinjam meminjam ini,maka saya memberanikan diri untuk mendatangi salah satu bank,dengan berpakaian serapi mungkin. Ketika tiba giliran saya untuk  menghadap Kepala Bagian Kredit,saya dipersilakan masuk. 

Dengan hormat,saya mengucapkan selamat pagi dan melangkah masuk. Kepala Bagian Kredit ,menjawab ucapan selamat pagi dari saya,sambil terus sibuk pada pekerjaannya. Kemudian  mengangkat kepala dan memandangi saya dari atas ,hingga kekaki .Mungkin untuk menilai diri saya ,berapa harganya.Ketika saya mengulurkan tangan untuk bersalaman,hanya diterima dengan ujung jari saja.tapi karena saya sudah terbiasa menerima hal semacam ini,maka saya santai saja Kemudian Pak Praboyo , bertanya :"Apa yang bisa saya bantu?"

Maka saya jelaskan maksud kedatangan saya,karena mendapat kabar bahwa ada paket ,kredit usaha kecil,tanpa agunan,bahwa saya baru mulai usaha dibidang bisnis kopi dan cassia.Akan tetapi belum sempat saya menyelesaikan kalimat saya,sudah dipotong:" Maaf, anda bawa Sertifikat tanah atau mungkin BPKB kendaraan? 

Tentu saja saya tidak punya,maka saya menjawab:" Saya tidak punya pak"

" Maaf,jadi maksud anda,tidak punya Sertifikat dan tidak punya BPKB,terus  mau pinjam uang ,tanpa agunan?  Apa saya tidak salah dengar ? " Kata pak Praboyo dengan nada keras

" Maaf,disini kepala tidak laku untuk dijadikan agunan ,anda paham?" Kemudian berdiri dan mengusir saya secara halus,dengan mengatakan "Maaf,saya sedang sibuk,anda salah memilih bank "

Saya mudah memaafkan orang yang pernah berbuat salah kepada saya,karena saya juga sering melakukan kesalahan kepada orang lain..Akan tetapi kata kata :"minta maaf," yang diulangi beberapa kali oleh Kepala Bagian Kredit tersebut,sungguh melukai hati saya secara mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun