Iklan televisi masih lebih banyak berisi bintang iklan tampan mengendarai sepeda motor keluaran terbaru. Generasi muda di desa-desa terpengaruh untuk menirunya, merengek kepada orang tua untuk dibelikan sepeda motor dengan dalih menjadi tukang ojek.
Tayangan youtube tentang kesuksesan orang-orang seperti Ata Halilintar membanjiri para pemuda dengan impian kaya raya dari hasil menjadi youtuber.
Untuk menyukseskan upaya regenerasi petani, mau tak mau pemerintah pun para pihak yang peduli perlu terjun lebih intens lagi dalam perang kampanye, menandingi iklan-iklan dan tayangan populer di media social tentang citra orang muda sukses.
Generasi muda harus dibanjiri dengan kisah sukses orang-orang muda petani. Tayangan video dan artikel perlu digarap seserius mungkin demi kesadaran (dan kesan) petani muda itu keren, petani muda itu seksi, petani muda itu menantu paling diidam-idamkan.
Tentu saja semua upaya kampanye hanya pencitraan hampa yang tidak membawa kita ke mana-mana tanpa perbaikan dalam penguasaan asset (tanah); infrastruktur pendukung (beragam format irigasi); akses modal murah; penerapan teknologi murah, tepat guna, dan ramah lingkungan; penguasaan pengetahuan dan teknik bertani; pasar yang efisien; serta perlindungan harga komoditas pertanian. ***