Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keluarga Sehat, Keluarga Bijak Bermedia Sosial

16 Agustus 2017   10:33 Diperbarui: 16 Agustus 2017   19:56 2902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.slideshare.net/OyhonxdCalista/infografis-penetrasi-dan-perilaku-pengguna-internet-indonesia-2016-apjii

Sumber : https://www.slideshare.net/OyhonxdCalista/infografis-penetrasi-dan-perilaku-pengguna-internet-indonesia-2016-apjii
Sumber : https://www.slideshare.net/OyhonxdCalista/infografis-penetrasi-dan-perilaku-pengguna-internet-indonesia-2016-apjii
Ternyata 97,4% dari 129,2 juta pengguna internet ternyata merupakan pengakses media sosial. Wah, mencapai separuh dari penduduk Indonesia ternyata. Dan faktanya, bahwa pengguna media sosial seperti facebook, instagram dan youtube merupakan platform yang terbanyak mendapatkan kunjungan.

Sumber : http://tekno.liputan6.com/read/2634027/3-media-sosial-favorit-pengguna-internet-indonesia
Sumber : http://tekno.liputan6.com/read/2634027/3-media-sosial-favorit-pengguna-internet-indonesia
Dari data tersebut, yang mau saya sampaikan adalah bahwa masyarakat kita ternyata sudah melek dengan media sosial. Tetapi seiring perjalanan waktu, kita sering mendengar banyak masalah yang terjadi setelah menggunakan masalah tersebut. Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya. Mulai dari menyebarkan fitnah dan kebohongan publik, menunda dan melalaikan pekerjaan, menelantarkan anak dan tidak peduli dengan anggota keluarga lainnya, kecanduan dan ketergantungan terhadap media sosial, bahkan hingga harus berurusan dengan aparat hukum.

Perubahan memang tidak bisa kita tolak dan bendung. Bahkan kehadiran media sosial pun kita tidak berdaya untuk menghentikannya. Apalagi media sosial pun sebenarnya banyak manfaat dan pengaruhnya positifnya. Untuk itu, yang bisa kita lakukan adalah kembali memberdayakan peran keluarga. Sehingga setiap anggota keluarga tetap memiliki prinsip dan nilai-nilai hidup, sehingga tidak terjadi kondisi anomi, yakni kehilangan pegangan. Dengan demikian, setiap anggota  keluarga tetap bisa mengendalikan jari-jarinya.

Peran Keluarga sebagai Benteng Pertahanan

Keluarga adalah masyarakat terkecil yang terdapat dalam sebuah bangsa. Keluarga tentu sangat berpengaruh terhadap kemajuan sebuah bangsa dan negara. Artinya tidak boleh menyepelekan atau mengabaikan fungsi keluarga tersebut. Pertanyaannya, apa sebenarnya fungsi keluarga tersebut? 

Sumber infografis : media sosial BKKBN
Sumber infografis : media sosial BKKBN
Dari delapan fungsi keluarga yang ada di infografis, ada beberapa peran yang ingin saya bahas dalam tulisan saya agar anggota keluarga bijak dan tetap mawas diri dalam memaknai dan menjalani kehidupannya. Diantaranya, fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, serta sosialisasi dan pendidikan.

Fungsi Keagamaan

Peran keluarga dalam keagamaan sangat penting. Sejatinya, seorang anak pertama sekali mendapatkan nilai-nilai religius berasal dari orangtua. Untuk itu, sebagai orangtua harus bisa menjadi teladan dalam beribadah dan berperilaku. Sehingga, ketika anak melakukan sebuah tindakan, setidaknya dia sudah memiliki pegangan mana yang benar, penting, dan boleh dilakukan.

Fungsi Sosial Budaya

Sejak kecil, anak harus diajarkan bahwa ada tempat yang lebih luas yaitu masyarakat sebagai tempat untuk menjalani kehidupan sesungguhnya. Anak harus dilatih untuk siap memasuki masyarakat tersebut dengan ketrampilan bermasyarakat. Semua itu diawali di dalam keluarga. Bagaimana anak bisa peduli sesama, menghargai dan bertoleransi dengan orang lain, dan lain sebagainya.

Fungsi Cinta Kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun