Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jumpa Bung Karno di Tepian Danau Toba di Parapat

21 November 2019   09:54 Diperbarui: 23 November 2019   05:31 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di pojok halaman juga terdapat sebuah gazebo cantik dengan atap berbentuk kubah datar. Seluruh bangunan menggunakan atap kayu sirap berwarna hitam yang menambah kewibawaan rumah ini sebagai bangunan pemerintah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Untuk menikmati keindahan rumah ini kita memang harus mengelilinginya dengan naik dan kemudian turun dan bahkan sesekali harus sedikit menjauh dari rumah dengan menuruni undakan di tepi danau.

Bahkan nama bangunan secara lengkap hanya dapat dinikmati bila kita naik kapal atau perahu dari tepian danau.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Dari sudut lain nampak kemegahan rumah dengan sebuah mushollah kecil yang ada di bagian bawah bangunan utama. Tampak juga puluhan anak tangga untuk mencapai rumah tersebut. Namun semua akses menuju rumah ini memang tertutup rapat.

Setelah puas menikmati keindahan bangunan dari luar dengan cara mengelilinginya, Saya pun meninggalkan bangunan dan mampir di sebuah warung makan muslim. Masih ada waktu sekitar 45 menit sebelum sholat Jumat.

Nasib baik sedang berpihak. Ternyata di warung ini kami berkenalan dengan penjaga rumah yang kebetulan sedang makan dengan istrinya. Sambil bercerita Pak Zamzami, demikian namanya berjanji akan mengantar melihat-lihat rumah pengasingan sehabis sholat jumat.

Singkat cerita dengan berbonceng motor kami sholat Jumat di Masjid Raya Taqwa dan seusainya segera kembali menuju ke rumah pengasingan. Dengan  diantar tuan rumah, saya bisa masuk dan dengan puas menikmati keindahan rumah tersebut dari dalam.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Ruang tengah utama berisi banyak perabotan yang didominasi oleh mebel dan sofa empuk berwarna kuning keemasan kombinasi coklat muda. 

Sebagian lantai ditutupi karpet dengan warna yang serasi, Sementara ubin dengan motif klasik masih terhampar rapih di seluruh ruangan. Nampaknya masih asli karena khas ubin dengan motif peninggalan zaman Belanda.

Dinding ruang ini juga ditutupi kayu berplitur coklat tua yang memberi kesan anggun dan mewah. Foto-foto hitam puith tua mengihiasi dinding yang didominasi oleh foto Bung Karno, Haji Agus Salim dan juga Sutan Syahrir.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Pak Zamzami sendiri bercerita bahwa rumah peristirahatan ini dibangun pada sekitar tahun 1920-an dan merupakan rumah peristirahatan untuk pejabat Belanda kala itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun