Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kerja Cerdas Bukan Kerja Keras

5 Mei 2024   06:38 Diperbarui: 5 Mei 2024   08:28 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerja cerdas. (Freepik/wayhomestudio)

Apa itu Produktivitas?

Seringkali, kita terpikir tentang bagaimana kita menghabiskan waktu kita, dan bagaimana kita mengelola kegiatan yang berulang-ulang setiap hari. 

Fokus kita pada produktivitas bukan hanya sebuah kebetulan, melainkan sebuah keharusan untuk menjawab tantangan zaman yang terus bergerak dengan cepat. 

Pertanyaan utamanya adalah, bagaimana kita bisa mengelola tugas-tugas kita dengan lebih efisien?

Kita percaya bahwa konsep 'kerja cerdas bukan kerja keras' bukan hanya slogan semata, melainkan sebuah pendekatan esensial untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi. 

Dalam dunia yang seringkali memuji kesibukan tanpa henti, penting untuk kita mengenali bahwa tidak semua usaha keras mengarah pada hasil yang produktif. 

Oleh karena itu, mengidentifikasi metode yang tepat untuk mengatur dan melaksanakan pekerjaan kita adalah langkah pertama dalam perjalanan menuju keefektifan kerja yang lebih baik.

Melalui tulisan ini, mari kita mencoba bersama-sama mengeksplorasi berbagai metode yang dapat membantu kita tidak hanya bekerja lebih keras, tetapi lebih penting lagi, bekerja lebih cerdas.

Metode Meraih Produktivitas Tinggi

Dalam bekerja secara lebih cerdas, ada beberapa metode yang mungkin bisa kita terapkan, masing-masing dengan keunikannya:

1. Prinsip Garis Titik (Dotted Line Principle)

Terinspirasi oleh karier musik yang produktif dari Tupac Shakur, prinsip ini memperkenalkan kita pada ide untuk menghasilkan draf kasar dengan cepat dalam sesi kerja yang intensif, diikuti oleh periode revisi dan penyempurnaan. Pendekatan ini mendorong kita untuk melepaskan keinginan akan kesempurnaan di awal proses dan lebih fokus pada ekspresi awal ide yang murni dan mentah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun