Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mau Traktir Keponakan, Malah Balik Ditraktir Keponakan

28 November 2018   18:44 Diperbarui: 28 November 2018   19:00 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi Sakuku di Smartphone (sumber: www.sepulsa.com)

Seperti biasanya tiap akhir pekan, keponakanku selalu minta diajak makan di luar rumah, atau makan di restoran. Kenapa akhir pekan, karena bila hari kerja, masing-masing selalu sudah sibuk dengan pekerjaan dan tugas masing-masing. Saya sibuk bekerja di kantor, sedangkan keponakan sibuk dengan bisnis kreatifnya.

Nah, mau baca pengalaman sedikit memalukan dari saya ? Pada salah satu akhir pekan, sudah duduk manis di restoran, dan sudah memesan makanan, sebentar lagi makanan yang dipesan akan diantar ke meja yang kita tempati. Tidak sengaja, saya meraba saku celana, tempat biasa menyimpan dompet. Ups, betapa terkejutnya saya, karena ternyata pada hari itu saya lupa membawa dompet. Padahal dalam era tanpa pembayaran tunai (cashless), saya sudah tidak biasa membawa uang tunai di saku, semua pembayaran untuk pembelanjaan selalu dibayar dengan menggunakan kartu kredit, kartu debit maupun kartu multiguna ( Flazz BCA yang dapat untuk membayar parkir, toll, belanja, dan lain-lain). Semua kartu sakti tersebut tersimpan di dalam dompet yang biasanya selalu ada di dalam saku celanaku. Bukan kena copet, tapi benar-benar saya lupa membawanya.

Sedikit panik, saya berbisik lirih kepada keponakan saya, "Bawa uang tunai ?"

Dengan cengar cengir, keponakan saya menjawab, "Buat apa oom ?"

"Ya buat bayar makan minum di restoran ini. Dompet Oom ketinggalan nih."

"Tenang saja Oom, makan saja dengan santai, selama ada gadget saya ini, semua aman", jawabnya santai.

Meski saya bukan tergolong orang yang kuper atau kudet, karena saya selalu mengikuti perkembangan dunia perbankan, tetapi saya masih tetap panik, terbukti saya sudah mengikuti anjuran Pemerintah untuk mematuhi gerakan tanpa uang tunai. Tetapi dengan tidak terbawanya semua kartu sakti yang saya miliki, saya benar-benar jadi malu dan bingung, bagaimana nanti bila harus membayar makan minum di restoran ini.

Membayar Dengan Smartphone

Setelah menyelesaikan makan siang dengan hati was-was, akhirnya kami panggil pelayan untuk minta bon pembayaran. Dengan menggenggam bon pembayaran, keponakan saya lalu dengan santai menyentuh gadget atau smartphonenya, rupanya dia sedang memasuki sebuah aplikasi. Lalu dia melakukan pemindaian QR kode yang diberikan kasir, dan memasukkan password. Dan pembayaran tagihan restoran terjadilah sudah.

Di dalam mobil, saya masih penasaran, bagaimana pembayaran makan minum di restoran dapat diselesaikan oleh sebuah smartphone ? Agar tidak terus penasaran kutanya keponakan, agar menjelaskan tindakan apa yang telah dilakukannya di restoran tadi.

Keponakan saya menjelaskan, tadi pembayaran dilakukan dengan aplikasi yang terdapat pada smartphone. Nama aplikasinya Sakuku produk dari BCA Mobile, sebuah bank papan atas dari kelompok bisnis BCA (Bank Central Asia). Jadi, setiap pemegang smartphone menjadikan nomor ponsel sebagai nomor rekening. Seperti halnya kartu multiguna, aplikasi SAKUKU juga harus diisi saldo agar bisa digunakan untuk pembayaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun