Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sudah Siapkah Kita Bila Besok Pagi "Lockdown" Dimulai?

30 Maret 2020   00:42 Diperbarui: 30 Maret 2020   00:53 2903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta makin merah dalam kaitan dengan penyebaran virus Corona. Kota-koa lain pun was dibuatnya. Sebab ada kecenderungan para pendatang di sana mudik lebih awal. Mudik yang terkait dengan Lebaran memang masih jauh waktunya. Tetapi semangat untuk pulang dengan berbagai alasan akurat sulit dibendung.

Bersaman dengan itu kota-kota lain pun harus bersiap menerima limpahan perantau yang berbondong pulang kampung. Mereka membawa hasil kerja yang tak seberapa, dengan kemungkinan pembonceng yang tak dikehendaki: virus Corona.

Sebelum lanjut, berikut kutipan data Ahad siang terkait virus Corona:

Jumlah kasus terkonfirmasi positif korona di Indonesia hingga Minggu (29/3/2020) siang, mencapai 1.285 orang dengan 114 orang di antaranya meninggal. 

Jumlah itu merupakan hasil pemeriksaan spesimen dari 6.500 orang di seluruh laboratorium di Indonesia. Penularan virus korona baru terus meluas karena pembatasan sosial dan jarak belum berjalan optimal.

*

Tak pelak kota-kota lain di sekitarnya lambat-laun menyusul. Lalu kota-kota lain di seluruh Indonesia. Itu sebabnya ada wacana bakal dilakukan lockdown, lokal atau nasional. Besok pagi, atau lusa pagi, atau entah kapan nanti. Waktunya akan tiba.

Berbagai aspek sedang dihitung, dipertimbangkan, dan dicermati Pemerintah Pusat agar tidak ada yang terlewat dalam pengaturan. Karena kehidupan sebuah kota besar itu kompleks. Tiap sisinya saling terkait dan terhubung. Bila satu aspek ditutup atau dihentikan, dipastikan aspek lainnya terganggu.

Peristiwa mudik spontan jauh hari sebelum Lebaran, bahkan sebelum Ramadan misalnya, bakal membuat Jakarta lengang. Para pekerja sektor informal memilih pulang kampung lebih cepat karena sebagian besar kegiatan ekonomi terhenti. 

Warga Provisi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, serta provinsi-provinsi lain di Pulau Sumatera telah dan akan mendahului mudik. Terlebih rencana mudik  Lebaran gratis kali ini ditiadakan. Sementara itu penghentian berbagai kegiatan industri diperpanjang sampai April atau Mei, setelah Lebaran, atau jelang Idul Adha.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun