Mohon tunggu...
Sofiatrith
Sofiatrith Mohon Tunggu... Psikolog - -----

-----

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sehat Mental

12 Maret 2014   08:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:02 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ciri-ciri indvidu yang memiliki sehat mental seperti dikatakan oleh Killander itu tampaknya sederhana tetapi sering kali sukar terlihat dalam kenyataannya sehari-hari. Untuk itu, perlu dikemukakan rincian perngertian ciri-ciri tersebut sesuai dengan maksudnya, sebagai berikut:

1.Kematangan emosional

Terdapattiga dasar emosi, yaitu cinttta, takut, dan marah. Kita mencintai hal yang membuat kita senang, takut kalau ada hal yang mengancam rasa aman kita, dan marah kalau ada yang mengganggu atau menghambat jalan dan usaha untuk mencapai apa yang kita inginkan. Ketiga dasar emosi ini diturunkan dan bersifat universal.

Terdapat tiga ciri perilaku dan pemikiran pada orang yang emosinya disebut matang, yaitu memiliki disiplin diri, determinasi diri, dan kemandirian. Seorang yang memiliki disiplin diri dapat mengatur diri, hidup teratur, menaati hukum dan peraturan. Orana yang memiliki determinasi diri akan dapat membuat keputusan sendiri dalam memecahkan suatu masalah dan melakukan apa yang telah diputuskannya. Ia tidak mudah menyerah dan akan menganggap masalah baru lebih sebagai tantangan daripada ancaman. Individu yang mandiri akan berdiri di atas kaki sendiri. ia tidak banyak menggantungkan diri pada bimbingan dan kendali orang lain, melainkan lebih mendasarkan diri pada kemampuan-kemampuan dan kekuatannya sendiri.

2.Kemampuan menerima realitas

Adanya perbedaan dan dorongan, keinginan, dan ambisi di satu pihak, serta peluang dan kemampuan pihak lainnya adalah hal yang biasa terjadi. Orang yang memiliki kemampuan untuk menerima realitas antara lain memperlihatkan perilaku mampu memecahkan masalah dengan segera dan menerima tanggung jawab. Bahkan kalau memungkinkan, ia mampu mengendalikan lingkungan dan kalau tidak mungkin, tidak sukar menyesuaikan diri dengan lingkungan, tbuka untuk pengalaman dan gagasan baru, membuat tujuan-tujuan ang realistis, serta melakukan yang terbaik sampai merasa puas atas hasil usahanya tersebut. Selain itu, mereka tidak teralu hanya banyak  menggunakan mekanisme pertahanan diri, yaitu perilaku emosional yang tidak tepat ketika menghadapi masalah yang mengganggunya atau yang tidak ia kehendaki. Penggunaan mekanisme pertahanan diri adalah perilaku yang bersifat palivatif, ialah membangun situasi seolah-olah menyelesaikan masalah, padahal tidak. Oleh karena itu, masalahnya tidak akan hilang, melainkan justru berkembang.

3.Hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain

Hal ini menyangkut hakikat dirinya sebgai makhluk social (homo socius), yang tidak sekedar mau dan bersedia serta mampu bekerja sama untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada dikerjakan sendiri, melainkan juga karena tidak dapat bertahan hidup sendiri. manusia adalah makhluk solider, bukan soliter.

Ciri normal secara social ini antara lain terlihat pada adanya kemampuan dan kemauan untuk mempertimbangkan minat dan keinginan orang lain dalam tindakan-tindakan sosialnya, mempu menemukan dan memanfaatkan perbedaan pandangan dengan orang lain, dan mempunyai tggung jawab social serta merasa bertanggung jawab terhadap nasib orang lain.

4.Memiliki filsafat atau pandangan hidup

Maksudnya adalah memiliki pegangan hidup yang senantiasa membimbingnya untuk berada dalam jalan yang benar, terutama saat menghadapi atau berada dalam situasi yang mengganggu atau membebani. Filsafat hidup ini memiliki dua muatan utama, yakni makna hidup dan nilai hidup. jadi orang yang sehat mental senantiasa dibimbing oleh makna dan nilai hidup yang menjadi pegangannya. Ia tidak akan terbawa begitu saja oleh arus situasi yang berkembang di lingkungannya maupun perasaan dan suasana hatinya sendiri yang bersifat sesaat.

Dikutip dari buku Pengantar Psikologi Klinis (Edisi Ketiga) – Prof. Dr. Sutardjo A. Wiramiharja, Psi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun