Mohon tunggu...
Surya Rianto
Surya Rianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, Penggemar Anime dan Dorama Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tagar Generasi Anti Rokok dan Keangkuhan Perokok Aktif

4 Mei 2019   15:30 Diperbarui: 13 Mei 2019   13:44 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://www.canva.com/

https://twitter.com/dimasariyanaa/status/1124311719935746049

Para perokok selalu punya dalih kebiasaan mereka itu demi menyelamatkan nasib petani tembakau. Padahal, Indonesia melakukan impor tembakau dalam jumlah yang sangat besar.

Jumlah impor tembakau dalam kurun sewindu terakhir dari segi jumlah meningkat 81,99%. Data terakhir, pada 2017 impor tembakau tercatat sebanyak 119.544 ton.

Sumber : BPS
Sumber : BPS

Dari segi nilai, sewindu terakhir sudah melejit 63,35% menjadi US$618,66 juta.

Negara asal impor tembakau Indonesia paling besar berasal dari China sebanyak 56.524 ton. Posisi kedua adalah Brasil sebesar 15.345 ton, sedangkan ketiga berasal dari Amerika Serikat (AS) sebanyak 7.414 ton.

Senjata Laten Para Perokok

Meskipun begitu, para perokok aktif masih memiliki beberapa senjata laten yang membuat mereka bangga. Salah satunya adalah kontribusi cukai rokok terhadap pendapatan negara.

Tidak bisa dipungkiri, pendapatan cukai rokok sangat besar. Pada 2018, pendapatan cukai rokok senilai Rp153 triliun. Nilai itu sudah melejit sebesar 196,97% dalam 10 tahun terakhir.

Hal itu pula yang membuat munculnya kalimat, "rokok, cukainya dinikmati bersama, tetapi ada diskriminasi untuk perokok."

Para perokok makin kian bangga menghembuskan asapnya ke perokok pasif setelah pemerintah menggunakan cukai rokok sebagai dana penyelamat BPJS Kesehatan.

Sumber: BPS
Sumber: BPS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun