Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bernostalgia dengan "Final Fantasy 7"

20 September 2017   08:39 Diperbarui: 20 September 2017   12:11 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Final Fantasy 7 (Fandom)

Apakah anda begitu akrab dengan dua kata ini, Final Fantasy? Sekilas mengenai Final Fantasy adalah fenomena dari sebuah media franchise yang diciptakan oleh Hironobu Sagaguchi dan dikembangkan oleh perusahaan Square Enix. Saking begitu terkenalnya Final Fantasy, kiranya sudah tidak terhitung karya-karya yang dihasilkan baik berupa novel, anime, game console/PC, action figure, film layar lebar, dan terus bertambah hingga kini.

Pada tanggal 7 September 2017 kemarin merupakan hari bertepatan dengan perayaan 20 tahun Final Fantasy 7 (pada tanggal 8 September 1997, Final Fantasy 7 release pada generasi pertama console Playstation), salah satu dari sekian seri game console/PC paling iconic dan memorable sepanjang perjalanan Final Fantasy. Di seri ke tujuh ini, Final Fantasy dimana telah menjalani 6 seri sebelumnya (format 2D) melakukan perombakan besar-besaran dengan memperkenalkan sebuah game berbasis 3D engine dan mengadaptasikan full motion video.

Langkah yang Square Enix lakukan benar-benar luar biasa dan membuat dunia terkesima. Walau bisa dikatakan dengan modeling 3D sederhana dibandingkan perkembangan teknologi 3D saat ini, Final Fantasy 7 mampu menghipnotis dan begitu dikenang di hati para penggemarnya.

Game dengan genre RPG (Role Playing Game) selain seperti yang disampaikan sudah menggunakan format 3D dan full motion video, juga mempunyai elemen menarik lainnya seperti storyline yang sangat baik, mekanisme battle system yang kompleks, open 3D world map system (pemain dapat menjelajahi map yang luas), aneka mini games, dan tentunya karakter-karakter iconic seperti Cloud Strife, Sephiroth, Aerith Gainsborough, Tifa Lockhart, Red XIII, Cid, Vincent Valentine, dan masih banyak lainnya.

Final Fantasy 7 mengisahkan sosok tokoh utama Cloud Strife, seorang mercenary atau prajurit elite 1st class SOLDIER (semacam eksperimen dari project pasukan khusus) yang bergabung dengan grup pemberontak Avalanche. Di Avalanche yang hanya beranggotakan beberapa orang saja, Cloud bertemu dengan karakter Barret Wallace (pemimpin grup) dan Tifa (teman semasa kecil Cloud) guna melawan arogansi kekuasaan sebuah korporasi bernama Shinra dipimpin oleh Rufus Shinra.

Pada sebuah misi sabotase yang hampir gagal, secara tidak sengaja Cloud terpisah dari grupnya dan bertemu dengan seorang gadis penjual bunga Aerith. Atas pertolongan Aerith, Cloud membantunya untuk melawan tirani korporasi Shinra untuk menguasai area tempat tinggalnya. Perlawanan sengit yang diberikan pemberontak Avalanche membuat korporasi Shinra berupaya menemukan lokasi persembunyian grup ini, tak berselang lama lokasi itu ditemukan dan serangan besar pun dilakukan. Korban jatuh tak terhitung banyaknya baik dari grup Avalanche maupun penduduk setempat akibat serangan tersebut, di lain pihak Aerith ditangkap dan dibawa oleh para Turks (pengawal setia Rufus Shinra) dikarenakan Aerith mengetahui informasi penting mengenai "Promised Land" namun ternyata lebih dari itu.

Mengetahui Aerith tertangkap, Cloud dan rekan-rekan berusaha membebaskannya. Singkat cerita upaya pembebasan tak berlangsung lancar, Cloud, Aerith, dan rekan lainnya malah tertangkap oleh sebuah mahluk eksperimen bernama "Jenova". Hal aneh terjadi manakala mereka terbangun dan mengetahui tempat sel yang dihuni terbuka dengan sendirinya, berlanjut kepada terbunuhnya pemimpin tertinggi Shinra dengan sebuah katana tertancap pada tubuhnya mereka ketahui saat upaya melarikan diri dilakukan. Usut punya usut, katana tersebut merupakan milik salah satu mantan 1st class SOLDIER yang diketahui telah tewas 7 tahun lalu yaitu Sephiroth.

Setelah terbebas dari kota Midgar, Cloud dan rekan-rekan mengejar Sephiroth untuk mengetahui motif dibelakangnya. Misteri secara perlahan terkuak namun terasa begitu pahit. Di sebuah momentum Cloud yang diperdaya oleh Sephiroth diperintahkan untuk membunuh Aerith tetapi usaha tersebut gagal, Sephiroth yang mencoba kabur membunuh Aerith terlebih dahulu dan merebut "black materia". Sebagai informasi, banyak penggemar Final Fantasy yang frustasi dengan jalan cerita menyedihkan ini. Sayangnya jalan cerita tidak dapat diubah dan karakter Aerith dikonfirmasi secara resmi telah tiada dan tidak dapat dihidupkan kembali.

Disinilah stunning dari kisah ini, bahwasanya ingatan yang Cloud Strife miliki merupakan memori yang direkayasa oleh korporasi Shinra untuk mengetahui lokasi persembunyian guna membinasakan grup Avalanche hingga ke akar-akarnya. Diketahui pula bahwa Jenova merupakan sebuah ekperimen (Cetra) gagal yang dilakukan oleh peneliti Shinra beberapa dekade lalu dan sel Jenova digunakan menciptakan prajurit super Sephiroth. Lima tahun sebelumnya, Cloud, Jack (tokoh memory yang diperankan selama ini oleh Cloud), dan Sephiroth melakukan sebuah misi ke daerah Nibelhiem (kota tempat tinggal masa kecil Cloud dan Tifa) dimana salah satu aset yang dimiliki Shinra mengalami gangguan akibat serangan monster. 

Setelah misi berhasil, mereka berempat (Cloud, Jack, Sephiroth, dan ayah Tifa kala itu sebagai guide) mengetahui bahwa didalam aset tersebut tersimpan eksperimen rahasia milik korporasi Shinra. Mengetahui asal usulnya Sephiroth yang terbentuk sel Jenova secara tiba-tiba menggila, membunuh Jack dan ayahnya Tifa serta membakar seisi kota. Cloud yang memiliki sel Jenova dengan susah payah berhasil menghentikan dan keduanya terluka sangat parah tak sadarkan diri, di lain pihak Tifa yang mengalami trauma mengalami hilang ingatan akan peristiwa tersebut. Kisah ini terus berlanjut.

Tak terasa sudah 20 tahun lamanya Final Fantasy 7, secara paten kisah petualangan Cloud dan rekan-rekan telah menemani perjalanan hidup Penulis hingga sekarang. Begitu fenomenalnya Final Fantasy 7 menimbulkan rasa nostalgia dan keinginan agar kisah dari game ini memiliki kelanjutan. Nampaknya keinginan Penulis tidak akan terwujud dalam waktu dekat dan berusaha mengobati rasa kerinduan tersebut hanya dengan menonton film adaptasi dari Final Fantasy 7, Advent Children. Namun demikian kesuksesan seri Final Fantasy berlanjut hingga saat ini dimana Square Enix dalam waktu dekat akan meluncurkan game Final Fantasy XV, patut ditunggu seperti apa kisah yang akan mereka bawakan. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun