Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Kecemasan Pada Anak dan Penanganannya

30 April 2024   19:00 Diperbarui: 5 Mei 2024   08:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kecemasan dan ketakutan adalah bagian normal dari masa kanak-kanak dan remaja. Ketakutan adalah reaksi alami terhadap bahaya atau ancaman. Kecemasan merupakan reaksi terhadap kemungkinan ancaman. Ketakutan dan kecemasan baru biasanya berumur pendek dan menunjukkan bahwa anak-anak sedang belajar memecahkan masalahnya sendiri. 

Orang tua dan pengasuh dapat membantu anak-anak belajar memahami dan mengatasi ketakutan dan kecemasan mereka. Anak dan remaja yang menderita gangguan kecemasan yang tidak diobati cenderung memiliki prestasi buruk di sekolah, kehilangan pengalaman sosial, dan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Mengobati gangguan kecemasan adalah sebuah proses, dan mungkin memerlukan waktu untuk menemukan pendekatan yang tepat bagi seorang anak. Orang tua dan pengasuh dapat memperhatikan tanda-tanda fisik dan emosional dan mengajukan pertanyaan terbuka kepada anak untuk mengetahui apakah mereka mungkin mengalami kecemasan. 

Anak-anak dapat belajar mengelola kecemasan mereka dengan dukungan orang-orang terkasih dan ahli kesehatan mental. Terapi bicara dan pengobatan dapat menjadi pendekatan pengobatan yang efektif jika strategi perawatan di rumah tidak membantu.

Penelitian menunjukkan bahwa 1 dari 5 anak akan mengalami gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan pada masa kanak-kanak dan remaja berbeda dengan ketakutan atau kecemasan normal karena gangguan ini melibatkan penghindaran yang lebih ekstrem, reaksi emosional yang lebih besar, atau berlangsung lebih lama dari yang diharapkan. 

Anak-anak dengan gangguan kecemasan sering kali mengalami ledakan emosi seperti menangis atau mengamuk. Mereka mungkin juga menunjukkan banyak penghindaran. Mereka mungkin sering kali mencoba melarikan diri, bersembunyi, dan "waspada terhadap bahaya". Selain itu, anak juga sering mengalami gejala-gejala pada tubuh seperti sakit perut, sakit kepala, mual, muntah, sesak napas, atau sulit tidur.

Kecemasan adalah respons normal terhadap stres, dan terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Gangguan kecemasan adalah suatu kondisi medis yang melibatkan kecemasan tingkat tinggi dan teratur yang sulit dikendalikan. Gangguan kecemasan dapat mengganggu kemampuan anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti pergi ke sekolah, bersosialisasi, atau menjaga hubungan. 

Asosiasi Kecemasan dan Depresi Amerika melaporkan bahwa 25,1% anak muda berusia antara 13 dan 18 tahun mengalami gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan cukup umum terjadi pada anak-anak. Penyakit ini menyerang sekitar 15% hingga 20% anak-anak dan remaja. Dan hampir 1 dari 3 remaja berusia antara 13 dan 18 tahun mengalami kecemasan. Ini juga lebih sering terjadi pada orang yang dianggap berjenis kelamin perempuan saat lahir.

Mengasuh anak bisa terasa seperti permainan tebak-tebakan. Beberapa anak akan menggunakan kata-kata untuk memberitahu Anda tentang kecemasan mereka. Mereka mungkin mengatakan sesuatu seperti: "Aku takut pergi ke sekolah karena aku khawatir tidak akan pernah bertemu denganmu lagi." Orang lain mungkin tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaan mereka. Namun anak-anak juga menunjukkan tanda-tanda kecemasan. Tanda dan gejala yang tampak pada anak dengan gangguan kecemasan mungkin:

  • Khawatir dan/atau menangis lebih sering dibandingkan anak-anak lain seusianya.
  • Katakanlah mereka merasa tidak enak badan. Mereka mungkin mengeluh sakit perut, nyeri otot, atau sakit kepala.
  • Sulit tidur, terbangun dari mimpi buruk, atau tidak bisa tidur sendirian.
  • Sulit untuk rileks atau duduk diam (gelisah).
  • Mudah marah.
  • Sulit fokus.
  • Katakanlah mereka tidak lapar, atau mereka selalu lapar.
  • Goyang (tremor).
  • Menolak pergi ke sekolah.
  • Sering menggunakan kamar mandi.

Ketakutan adalah bagian alami dari pertumbuhan. Beberapa anak mengelolanya dengan baik. Namun bagi anak-anak dengan kecemasan yang mengganggu kehidupan mereka sehari-hari, genetika, biologi, dan riwayat keluarga dianggap berperan.

Anak-anak yang mengalami kecemasan mempunyai risiko lebih tinggi mengalami depresi dan gangguan penggunaan narkoba di kemudian hari. Mereka mungkin kesulitan di sekolah atau bersekolah. Mereka juga berisiko lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun