Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membaca Kemungkinan Konfrontasi Militer Terbuka Amerika Vs Iran

24 Juni 2019   08:00 Diperbarui: 24 Juni 2019   13:52 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Shinzo Abe masih berada di Iran, dua kapal tanker (salah satunya dioperasikan perusahaan Jepang) ditembak di Selat Hormuz. Amerika langsung menuding Iran pelakunya. Namun Iran membantah.

13 Juni 2019 (20.21 local time Amerika), seolah mengomentari hasil lawatan Shinzo Abe di Teheran, Trump meng-twit: "...I personally feel that it is too soon to even think about making a deal. The are not ready, and neither are we (Secara pribadi, saya merasa terlalu dini bahkan sekedar berpikir untuk membuat perjanjian baru tentang nuklir Iran. Mereka (orang Iran) tidak siap, begitupun kami."

20 Juni 2019, di atas udara selat Hormuz, Iran menembak jatuh drone mata-mata milik Amerika, type RQ-4, yang mampu terbang dengan ketinggian 18.300 meter (60.000 kaki) - atau dua kali lipat dibanding rata-rata ketinggian terbang pesawat komersial - yang menurut Teheran, drone tersebut terbang di atas wilayah udara Iran. 

Seorang perwira Pasukan Pengawal Revolusi Iran (Revolutionary Guard) belakangan menegaskan, sebenarnya pada saat yang sama, ada pesawat lain Amerika yang berpenumpang 35 orang, terbang di dekat drone tersebut, dan "kami juga bisa menembak jatuh pesawat kedua itu, namun kami tidak melakukannya (We  could have shot down that one too, but we did not)."

21 Juni 2019 (15.03 local time Amerika), Trump meng-twit: "...they shot down an unmanned drone flying in International Water. We were cocked and loaded to retaliate last night on 3 different sights when I asked, how many will die. 150 people, sir, was the answer from General. 10 minutes before the strike, I stopped it, not proportionate to shooting down an unmanned drone (...mereka menembak jatuh pesawat tak berawak yang terbang di perairan internasional. Tadi malam, kami sudah membahas dan memutuskan untuk membalas dengan tiga alternatif, lalu saya bertanya, berapa orang akan tewas jika serangan dilancarkan, dan jenderal menjawab 150 warga Iran. Saya kemudian menghentikan serangan itu. Tidak sepadan antara korban 150 jiwa dan penembakan drone)."

Pembatalan serangan ini dilakukan Trump 10 menit sebelum waktu serangan, yang menurut beberapa media Amerika, saat jet-jet tempur Amerika sudah mengudara untuk menyerang beberap sasaran pangkalan peluncur Rudal di wilayah Iran.

22 Juni 2019 (20.56 local time Amerika), seolah ingin menutupi keputusan pembatalan serangan, Trump menulis, "... we putting major additional Sanction on Iran on Monday (24 Juni 2019). I look forward to the day that Sanction come off Iran... (Kami akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Iran pada Senin (24 Juni 2019). Saya berharap suatu hari nanti, sanksi terhadap Iran bisa berhenti)."

 23 Juni 2019 (00.58 local time Amerika), Trump meng-twit "Saya tidak pernah mundur dari perintah menyerang Iran, seperti dipahami secara salah oleh sebagian orang. Saya hanya menundanya saat ini (I never called the strike against Iran 'BACK', as people are incorrectly reporting, I just stopped it from going forward at this time").

Lalu, seperti biasanya, dalam video-streaming yang viral pada 23 Juni 2019, di depan wartawan, Trump menyampaikan pernyataan mengejutkan dengan berterima kasih kepada Iran yang tidak menembak jatuh pesawat Amerika yang membawa 38 penumpang: "...There was a plane with 38 people..., and they didn't shoot it down, I think that they were very wise not to do that, I think that something that is very much appriciated (ada pesawat dengan 38 penumpang..., dan mereka (orang Iran) tidak menembak jatuh pesawat tersebut. Saya pikir itu adalah sikap yang sangat bijak untuk tidak melakukannya. Sesuatu yang sangat patut dihargai."

Catatan:

Pertama, kemampuan Iran menembak jatuh drone RQ-4 milik Amerika yang mampu terbang di ketinggian 60.000 kaki, mengirim sinyal kuat bahwa kemampuan pertahanan udara Iran melebihi perkiraan para pakar militer Amerika. Boleh jadi, alasan inilah yang menjadi penyebab utama Trump tiba-tiba membatalkan serangan terhadap Iran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun