Tetapi kalau kereta itu penuh sesak penumpang berdiri dan di setiap stasiun ada penumpang yang turun dan penumpang yang naik maka bisa dipastikan Kereta tersebut bisa mengangkut sekitar 1.000 orang.
Sekedar informasi PT KCI yang mengoperasikan KRL Jabodetabek punya 90 rangkaian kereta yang dioperasikan setiap harinya. Setiap rangkaian kereta melakukan perjalanan PP sebanyak 5-10 kali per hari dengan kemampuan mengangkut penumpang sejumlah 1 juta orang per hari di tahun 2018.
Mungkin angka-angka itu bisa menggambarkan bagaimana cara menghitung jumlah penumpang yang bisa masuk dan bergerak dalam gerbong-gerbong kereta.
Jadi kembali lagi ke acara Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK Senayan kemarin. Meskipun di atas kertas GBK Senayan hanya mampu menampung 200 ribu orang, tetapi bila peserta yang hadir memang bergerak keluar masuk dan berjalan-jalan di dalam arena kampanye maka bisa diasumsikan jumlah itu bisa membengkak menjadi sekitar 400 ribu orang.
Tapi bila diasumsikan 500 ribu orang berada di dalam GBK dan 500 ribu orang di luar stadion, menurut saya jumlah itu memang belum masuk akal.
Yang masuk akal menurut saya: kurang lebih sekitar 350.000 orang ada di dalam stadion GBK tapi posisinya selalu bergerak, sementara 400 ribu orang berada di luar stadion utama GBK. Itu baru masuk akal.
Sekian.