Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Mendebarkan dalam Kompetisi Merebut Hati (Kisah Nyata)

25 Februari 2020   04:30 Diperbarui: 25 Februari 2020   05:17 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Disaksikan Orang Banyak

Ada beragam cara untuk menyatakan cinta kepada orang yang disayangi. Biasanya yang digunakan adalah bunga. Makanya ada ungkapan "Katakanlah dengan bunga".

Hal ini agaknya berlaku secara universal.karena ketika beberapa tahun lalu kami travelling ke Eropa. disana juga ada yang khusu menjual bunga mawar ,dengan harga pertangkai 5 Euro. Ternyata cukup banyak peminatnya.

Tapi tidak ada aturan ,bahwa menyatakan cinta ,harus dengan bunga. Karena setiap orang berhak menentukan cara dan gaya masing masing dalam mengungkapkan rasa cinta kepada orang yang disayanginya.

Tapi suatu hal yang tak akan pernah saya lupakan adalah tanda cinta yang mungkin hanya saya satu satunya yang pernah mengalami di dunia ini

Saya Mendapatkan Payung Sebagai Bukti Cinta

Cinta pertama saya adalah semasa masih duduk dibangku SMA,tepatnya di SMA Don Bosco di kota Padang. Sewaktu saya masuk SMA, kami diberi tugas untuk mencari tanda tangan pada senior senior ,yakni kakak kelas ,serta 10 tanda tangan dari para pengurus Sekolah.

Maka sibuklah kami mencari tanda tangan dari para senior ,yang kebanyakan sedikit jual mahal dan dengan berbagai tingkah kalau diminta tanda tangannya. Disuruh menyanyi,baca puisi atau disuruh meniru bunyi berbagai suara hewan,seperti katak, kerbau,serigala ,bunyi burung dan seterusnya.

Maksudnya hanya untuk lucu lucuan dan jauh dari tindakan pelecehan. Karena diawasi langsung oleh Kepala Sekolah yang adalah seorang Frater ,asal Belanda

Saya berkenalan dengan seorang senior yang duduk dikelas 2 A ,dengan nama Andreas ,,saya minta tanda tangannya dan diberikan dengan senang hati . Kata orang "Love at the fisrt sight" atau "cinta pada pandangan pertama" baru kali ini saya rasakan. Karena tanpa sadar saya tertarik pada Andreas yang tampan dan sedikit malu malu.

Ternyata teman sekelas saya ,Maria (Bukan nama sebenarnya)juga tertarik pada Andreas dan juga seorang siswi kelas 1 C nama Silvia(Bukan nama sebenarnya ) tertarik pada Andreas.

Saya tidak tahu siapa yang dipilih Andreas dari kami yang bertiga ,karena Andreas tidak pernah mengutarakan pada kami.

Tapi ada rasa diistimewakan dalam hati saya,karena saya direkut Andreas untuk menjadi staf redaksi majalah sekolah yang bernama Gema Don Bosco. Sejak saat itu, persahabatan kami semakin akrab, tapi tak sekali juga Andreas menyatakan cintanya pada saya

Pengalaman Unik 

Sewktu liburan sekolah ,Andreas ke Jakarta bersama teman temannya dan mampir di puncak untuk naik kuda. Dia berfoto dengan menunggang kuda dan foto tersebut dikirimkan untuk saya saya dengan alamat sekolah. Ternyata sewaktu saya tiba disekolah,surat tersebut sudah dipajang di kaca,yang biasanya digunakan untuk menempelkan penguman dari sekolah .

Tentu saja , tulisan yang tertera di foto tersebut, dibaca teman teman semua yamg mana buat saya malu .Entah siapa yang menempelkan foto tersebut di dinding pengumuman saya tidak tahu.

Payung petanda cinta 

Pengalaman yang paling berkesan adalah suatu waktu lonceng berbunyi,petanda sekolah usai, ketika kami akan pulang kerumah,tiba tiba hujian turun dengan lebatnya Semua siswa berteduh di aula sekolah menanti hujan berhenti . Sambil ada juga yang menunggu di jemput. Saya juga ikut berdiri diantara sekian banyak teman teman lainnya,menunggu hujan reda. 

Tiba tiba Andreas diantarkan payung oleh adiknya dua buah,satu dipakai dan satu lagi dibawa Andreas kearah kami yang sedang menunggu hujan berhenti.

Semua mata tertuju pada Andreas. Teman teman ingin menyaksikan,kepada siapa Andreas akan menyerahkan payung tersebut. Saya menyaksikan dengan hati berdebar debar. Ada rasa was was,jangan jangan payung tersebut bukan untuk saya.

Maka perlahan lahan ,saya mundur beberapa langkah kebelakang teman teman. Karena saya melirik ke arah Maria dan Silvia ,yang dengan wajah berseri seri, melangkah maju untuk mendapattkan payung dari Andreas. Tak berani saya membayangkan,seandainya payung tersebut bukan untuk saya.

Terdengar semua teman teman yang hadir mulai bersorak ,meneriakan "Hercules .. Hercules", yang merupakan gelar dari Andreas,karena di sekolah terkenal sebagai siswa yang berperan sebagai basis dalam acara Standen. Dan mungkin merupakan satu satunya Siswa Don Bosco yang berlatih angkat berat dan bergabung di ABC -Apollon Barbel Club.

Lalu Kepada Siapa Payung Diberikan?

Semakin dekat Andreas melangkah kearah Maria dan Silvia,semakin keras sorak dari teman teman. Dengan hati yang berdebar semakin keras,mata saya mencoba melirik,kearah Andreas.

Tampak Andreas melalui mereka tanpa memberikan payung pada salah satu dan terus melangkah kearah saya. Saya sungguh tidak dapat menceritakan,bagaimana rasa hati saya pada waktu itu.

Bayangkan ,dihadapan ratusan siswa Don Boxco dan para guru yang menyaksikan,payung tersebut diserahkan kepada saya. Maka seluruh teman teman yang ada di aula bersorak sotek. Bahkan Kepala Sekolah kami ,ikut bertepuk tangan. 

Sungguh sebuah kenangan indah,yang tidak akan pernah saya lupakan. Bagi saya,memenangkan Kompetisi Cinta ,merupakan suatu hal yang tidak ternilai. Kemenangan saya dalam kompetisi tersebut, diresmikan dalam akad nikah pada tanggal 2 Januari ,1965

.25 Pebuari 2020

Salam saya,
Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun